Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ekonomi Sirkular Diyakini Jadi Solusi Atasi Masalah Sampah di Indonesia

Model ekonomi sirkular berfokus pada penggunaan barang-barang agar tak menjadi sekali pakai.
Limbah di gudang Alala Recycling, pengolahan sampah plastik jenis polyethylene terephtalate (PET) di Kabupaten Bogor. Siap diolah menjadi berjuta rupiah.
Limbah di gudang Alala Recycling, pengolahan sampah plastik jenis polyethylene terephtalate (PET) di Kabupaten Bogor. Siap diolah menjadi berjuta rupiah.

Bisnis.com, JAKARTA – Model ekonomi sirkular diyakini merupakan salah satu solusi terbaik dalam mengatasi masalah sampah di Indonesia, lantaran berfokus pada penggunaan barang-barang agar tak menjadi sekali pakai.

Hal ini disampaikan oleh Direktur Sustainable Development Danone Indonesia Karyanto Wibowo. Dia mengaku bahwa perusahaan menggencarkan program Inclusive Recycling Indonesia (IRI) yang dipercaya dapat mendorong implementasi ekonomi sirkular di Tanah Air.

Dia menjelaskan, program tersebut bertujuan untuk meningkatkan pengelolaan sampah berbasis masyarakat di tempat pengelolaan sampah reuse, reduce, recycle (TPS3R) di tingkat desa dan tempat pengelolaan sampah terpadu (TPST) pada tingkat kecamatan, serta sejumlah lapak yang tersebar di beberapa daerah di Indonesia.

“Hal ini juga sejalan dengan tekad kami untuk terus mendukung pemerintah Indonesia dalam upaya mengurangi sampah plastik hingga 70 persen pada 2025,” ujarnya lewart rilisnya, Jumat (30/6/2023).

Menurutnya, metode ini juga mampu meningkatkan pendapatan keluarga yang berujung pada perbaikan taraf hidup.

“Melalui pengembangan ekosistem ekonomi sirkular yang inklusif, kami berupaya terus melibatkan berbagai pihak terutama perempuan di sektor informal agar dapat ikut berpartisipasi dan merasakan dampak positif dari inisiatif ini.” tandas Karyanto.

Menurutnya, hingga saat ini sebanyak 1.045 orang pemulung perempuan telah tercatat sebagai peserta aktif di sejumlah lapak yang tersebar mulai dari Semarang, Jawa Tengah, Malang, Jawa Timur, hingga Palu, Sulawesi Tengah.

Di sisi lain, dia mengatakan bahwa sampah masih menjadi salah satu permasalahan yang harus dihadapi oleh Indonesia. Berdasarkan data dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) yang dirilis pada 2021, sampah di Indonesia telah mencapai 67,8 juta ton sampah, kemudian naik menjadi 70 juta ton sampah pada 2022.

Tak hanya itu, dalam laporan tersebut sampah plastik masih menjadi kontributor terbesar dalam meningkatnya total keseluruhan jumlah sampah di ranah nasional. Padahal, jika terkelola dengan baik, sampah plastik dapat dimanfaatkan kembali menjadi bahan baku kemasan produk baru ataupun barang lain bernilai ekonomi.

Sekadar informasi, ekonomi sirkular atau ekonomi berdaur adalah alternatif untuk ekonomi linier tradisional dimana pelaku ekonomi menjaga agar sumber daya dapat dipakai selama mungkin, menggali nilai maksimum dari penggunaan, kemudian memulihkan dan meregenerasi produk dan bahan pada setiap akhir umur layanan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper