Bisnis.com, JAKARTA - PT Pakuwon Jati Tbk. (PWON) berencana mengembangkan proyek superblock senilai total Rp5,4 triliun di Batam. Rencana itu diungkapkan setelah emiten properti tersebut selesai mengakuisisi lahan seluas 12,4 hektare dengan nilai Rp372 miliar.
Direktur Keuangan dan Sekretaris PerusahaanPakuwon Jati Minarto Basuki mengatakan, langkah tersebut menjadi peluang eksposur bagi PWON untuk memperluas portofolio di berbagai wilayah Indonesia.
"Proyek Batam itu tanahnya kan Rp372 miliar, tanah dan konstruksi dari mal, hotel, high end dan high rise residential itu total estimasi kami di Rp5,4 triliun, tapi ini multiyear project," kata Minarto dalam Public Expose di Jakarta, Selasa (27/6/2023).
Adapun, biaya akuisisi lahan sepenuhnya menggunakan kas internal. Dia menuturkan, proyek 6th Superblock of Pakuwon Jati itu berlokasi di pusat kota Batam, tepatnya 5 menit dari Nagoya Hill.
Secara terperinci, superblock tersebut akan menghadirkan satu ritel pusat perbelanjaan atau mal dengan net leasable area (NLA) atau area bersih yang dapat disewa sebanyak 100.000 meter persegi pada fase pertama.
Kemudian, dua hotel yang akan menghadirkan 610 unit kamar. Selain itu, dari sisi residensial akan dibangun satu high end dan dua tower middle class high rise.
Baca Juga
Direktur PWON Ivy Wong mengatakan, timeline untuk pengerjaan proyek masih menunggu tahap desain dan perizinan selesai. Adapun, dia menargetkan proses tersebut dapat selesai dalam waktu 12 bulan.
"Prosesnya [desain dan perizinan] 12 bulan, setelah itu baru bisa konstruksi, kita harap di akhir 2024 mulai [konstruksi]," terang Ivy.
PWON menyiapkan capital expenditure (capex) sebesar Rp2,4 triliun pada 2023. Adapun, alokasi dana Rp1,5 triliun, di antaranya akan digunakan untuk pembelian lahan di Batam, Jawa Tengah, dan Bali.
Adapun, portofolio ritel mal menjadi motor pertumbuhan pendapatan berulang atau reccuring income PWON sepanjang 2022, yakni senilai Rp2,6 triliun dari total reccuring income Rp3,8 triliun.
Sementara itu, pendapatan office leasing sebesar Rp300 miliar dan pendapatan hospitality sebesar Rp929 miliar.
Di sisi lain, Pakuwon mencatatkan recurring income Rp1,08 triliun per kuartal I/2023. Angka tersebut meningkat 28,7 persen dari Rp842 miliar dibandingkan periode yang sama tahun lalu atau year-on-year (yoy).
Pendapatan segmen pengembangan terdiri atas retail leasing dengan kontribusi 54 persen, hotel dan serviced apartment 19 persen, office leasing 6 persen, kondominium 8 persen, penjualan rumah tapak 10 persen, serta penjualan perkantoran 3 persen.