Bisnis.com, JAKARTA – Produsen komponen otomotif PT Dharma Polimetal Tbk (DRMA) menargetkan penjualan tahun ini tumbuh 25 persen, seiring dengan penjualan mobil di Indonesia yang moncer pada 2023.
Dalam catatan Bisnis pada Senin (12/6/2023), berdasarkan data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), Penjualan wholesales mencapai 82.097 unit pada Mei, atau meroket 65,2 persen dibandingkan bulan sebelumnya.
Begitu juga dengan penjualan kendaraan roda dua, berdasarkan data dari Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI), penjualan sepeda motor domestik sebanyak 529.771 unit pada Mei 2023 atau naik 49,52 persen dibandingkan bulan sebelumnya yang sebanyak 354.323 unit.
Presiden Direktur DRMA Irianto Santoso menuturkan seiring dengan bangkit kembalinya permintaan otomotif di Indonesia, DRMA menargetkan penjualan tahun ini bisa tumbuh 20-25 persen.
Hal ini dikarenakan menurut Irianto, permintaan komponen otomotif yang produksi oleh DRMA bergantung pada permintaan dari perusahaan otomotif, sebagai sektor hilir dari industri komponen otomotif.
"Jika melihat penjualan mobil dan sepeda motor pada bulan Mei yang meningkat signifikan, maka kita bisa berharap bahwa permintaan komponen otomotif juga bertumbuh dengan kecepatan yang setara," tutur Irianto dalam keterangannya pada Selasa (27/6/2023).
Baca Juga
Selain penjualan kendaraan yang moncer pada Mei 2023, Irianto menyebutkan target ini juga didorong oleh kinerja DRMA pada kuartal I/2023 yang dinilai cukup baik.
Pada kuartal I/2023, penjualan DRMA tercatat sebesar Rp1,4 triliun atau meningkat 57,4 persen dibandingkan Rp915,8 miliar penjualan bersih pada periode yang sama tahun 2022.
Selain penjualan, dari sisi laba bersih juga yang diatribusikan ke entitas induk tercatat meningkat, yaitu sebesar Rp216,1 miliar, meningkat 86,4 persen dari Rp115,9 miliar secara year on year (YoY).
“Perseroan optimis target pertumbuhan penjualan tahun 2023 akan bisa tercapai. Tahun ini, Perseroan menargetkan pertumbuhan pendapatan di kisaran 20 persen hingga 25 persen,” tambah Irianto.
Di sisi lain, Irianto juga menyebutkan emiten yang berdiri pada 1989 ini akan memproduksi berbagai produk komponen otomotif yang saat ini masih diproduksi di luar negeri. Hal ini menurutnya akan turut berkontribusi pada pertumbuhan kinerja DRMA tahun ini.