Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Indonesia dan Filipina Diproyeksi Bakal Tahan Suku Bunga Acuan Juni 2023

Simak analisis terkait bank sentral Indonesia dan Filipina yang diproyeksi akan tahan suku bunga acuan pada Juni 2023.
Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo memberikan keterangan dalam acara pengumuman Hasil Rapat Dewan Gubernur Bulanan Bulan Mei 2023./ Youtube Bank Indonesia.
Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo memberikan keterangan dalam acara pengumuman Hasil Rapat Dewan Gubernur Bulanan Bulan Mei 2023./ Youtube Bank Indonesia.

Bisnis.com, JAKARTA – Indonesia dan Filipina diperkirakan akan mempertahankan suku bunga acuan periode Juni 2023 dan berlanjut hingga akhir 2023, di tengah meredanya tekanan harga.

Melansir dari Bloomberg, Kamis (22/6/2023), melambatnya inflasi di kedua negara Asia Tenggara ini memberikan ruang bagi para pembuat kebijakan untuk mempertahankan suku bunga. 

Inflasi umum Indonesia pada Mei 2023 kembali ke target Bank Indonesia (BI) di kisaran 2 persen hingga 4 persen. Di Filipina, kenaikan harga telah kembali ke level moderat sejak mencapai posisi tertinggi dalam 14 tahun terakhir pada Januari, meskipun masih jauh di atas target otoritas moneter. 

Survei Bloomberg menunjukkan para ekonom sepakat bahwa Bank Indonesia akan mempertahankan suku bunga di level 5,75 persen untuk lima bulan berturut-turut, dan Bank Sentral Filipina akan mempertahankan suku bunga di angka 6,25 persen untuk kedua kalinya. 

Sebagian besar ekonom juga memperkirakan kedua bank sentral akan tetap mempertahankan suku bunga untuk sisa tahun ini. Sementara penurunan suku bunga baru akan terjadi pada 2024. 

Hal yang diperhatikan dalam keputusan Bank Indonesia dan Filipina soal suku bunga acuan 

Bank Indonesia

BI diperkirakan akan mempertahankan suku bunga meskipun rupiah, yang pada mingug ini jatuh ke level Rp15.000 terhadap dolar AS, menghadapi tekanan yang meningkat.

Bukan hanya rupiah, nyatanya sebagian besar mata uang Asia melemah terhadap dolar AS di tengah-tengah pemulihan ekonomi China yang tidak secepat yang diperkirakan. Di sisi lain, The Fed masih bersikap dovish.

"BI akan berhati-hati dalam menanggapi pandangan terbaru The Fed," kata ekonom PT Bank Mandiri Faisal Rachman. 

Di dalam negeri, rupiah juga kehilangan dukungan karena surplus perdagangan pada Mei menyusut ke level terendah dalam tiga tahun terakhir, yaitu US$440 juta. Cadangan devisa terkuras hampir US$5 miliar bulan lalu karena bank sentral melakukan intervensi di pasar mata uang.

Meskipun Gubernur BI Perry Warjiyo meyakinkan bahwa kebijakan moneter akan tetap fokus pada menjaga stabilitas mata uang untuk menjaga inflasi, bank sentral dapat kembali ke kebijakan makro-prudensial. 

Sementara itu, ekonom PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) David Sumual mengatakan Indonesia mungkin mempertimbangkan untuk melonggarkan rasio giro wajib minimum (GWM) bagi bank-bank untuk membantu memacu pinjaman dan pertumbuhan. 

Menurutnya, Filipina akan memangkas rasio cadangan wajib bagi para pemberi pinjaman yang berlaku efektif pada akhir Juni 2023. 

Inflasi inti di bawah 3 persen dalam tiga bulan terakhir di Indonesia menunjukkan perlambatan permintaan di tengah-tengah penjualan ritel dan aktivitas manufaktur yang lebih lemah.

Bank Sentral Filipina 

Bangko Sentral ng Pilipinas (BSP), yang juga akan mengumumkan suku bunga acuannya hari ini, diperkirakan mulai mempertahankan tingkat suku bunga acuan setelah melakukan kenaikan sebesar 425 basis poin sejak Mei 2022. 

Gubernur Felipe Medalla dan koleganya di dewan moneter, Kepala Keuangan Benjamin Diokno, telah mengisyaratkan penundaan, karena tekanan harga telah mereda dari level tertinggi dalam 14 tahun terakhir di bulan Januari. 

Meskipun inflasi umum masih jauh di atas target 2 persen -4 persen bank sentral, inflasi terlihat akan kembali ke target akhir tahun ini.

Kepala Divisi Riset Philippine National Bank, Alvin Arogo menyampaikan otoritas moneter kemungkinan akan mengutip perlambatan inflasi yang terus berlanjut sebagai alasan utama untuk keputusan ini. 

"Juga tidak ada tekanan eksternal untuk menaikkan suku bunga bulan ini karena The Fed telah berhenti sejenak di bulan Juni," katanya. 

Penundaan suku bunga juga akan memberikan ruang bagi pihak berwenang untuk menilai bagaimana kampanye pengetatan moneter yang agresif dari bank sentral akan berdampak pada perekonomian. 

Pertumbuhan ekonomi menurun pada kuartal terakhir karena konsumsi menurun, namun Filipina masih mengungguli negara-negara lain di kawasan ini.

Keputusan The Fed minggu lalu untuk mempertahankan mendukung kasus BSP untuk melakukan hal yang sama, karena hal ini mengurangi tekanan pada peso, di antara mata uang yang berkinerja lebih baik terhadap dollar di wilayah ini bulan ini. 

Namun, Gubernur Medalla mengatakan bahwa bank sentral tetap "sadar" akan dampak dari perbedaan suku bunga terhadap nilai tukar peso-dolar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper