Bisnis.com, JAKARTA — Emiten subholding gas PT Pertamina (Persero), PT Perusahaan Gas Negara Tbk. (PGAS) atau PGN melaporkan volume penjualan gas bumi perseroan mengalami peningkatan yang signifikan selama 2 tahun terakhir. Peningkatan tersebut ditopang pertumbuhan industri nasional.
Direktur Sales & Operasi PGN Faris Aziz menerangkan, segmen industri menjadi penopang utama permintaan gas PGN, seiring dengan pergerakan industri dan perekonomian yang terus menggeliat pascapandemi.
Volume niaga gas bumi PGN meningkat dari 828 billion british thermal unit per day (BBtud) menjadi 976 BBtud pada triwulan I/2023. Di sisi lain, jumlah pelanggan industri sebagai sektor pelanggan yang menyerap gas terbesar, meningkat dari 2.487 pelanggan pada 2020 menjadi 2.925 pelanggan pada triwulan I/2023.
“PGN berkomitmen mengimplementasikan Keputusan Menteri ESDM, di mana sektor industri dan kelistrikan mendapatkan gas harga khusus. Diharapkan perekonomian nasional dapat tumbuh lebih cepat dan berkelanjutan melalui kebijakan tersebut,” kata Faris lewat siaran pers, Kamis (22/6/2023).
Sejak 2020, PGN telah menjalankan penugasan harga gas khusus bagi industri tertentu (HGBT) ke industri dan pembangkit listrik sesuai dengan penugasan dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM). Selama Januari sampai dengan Mei 2023, realisasi volume HGBT telah mencapai lebih dari 500 BBtud dengan pertumbuhan sebesar 5,6 persen dibandingkan dengan realisasi 2020.
Begitu juga dengan jumlah industri penerima manfaat HGBT melalui PGN, telah bertambah hingga lebih dari 250 industri pada 2023. Jumlah ini mengalami peningkatan hingga 10,8 persen dari jumlah industri penerima pada 2020. Penambahan penerima manfaat HGBT berada dalam tujuh sektor industri dan pembangkit tenaga listrik sesuai dengan penetapan Menteri ESDM.
Baca Juga
Terkait pelaksanaan Keputusan Menteri ESDM tentang HGBT bagi tujuh sektor industri dan pembangkit listrik hingga 2024, PGN melakukan berbagai upaya untuk menjaga kinerja dan menjaga keberlangsungan layanan gas bumi nasional, di antaranya dengan meningkatkan kegiatan niaga gas bumi kepada sektor - sektor baru, serta mengembangkan moda beyond pipelines melalui inisiasi proyek LNG retail dan pengembangan penyaluran gas via moda compressed natural gas (CNG).
“PGN siap mendukung peningkatan jumlah pengguna dan volume gas bumi, terutama untuk sektor industri dan kelistrikan dengan penyediaan gas bumi yang andal,” kata dia.
PGN memiliki misi dalam pengembangan bisnis melalui pemanfaatan gas bumi untuk industri berbasis gas dan turunannya. Program perluasan layanan melalui konektivitas maupun aksebilitas gas bumi PGN, diharapkan dapat optimal untuk pengembangan layanan untuk industri, komersial, serta pembangkit listrik.
Wilayah kegiatan usaha gas bumi PGN telah tersebar di 17 provinsi dan 73 kota/kabupaten di Indonesia. Portofolio pengelolaan infrastruktur hilir gas bumi PGN Group mencakup 95 persen dari infrastruktur hilir gas bumi yang sudah terbangun dan beroperasi.
Dia berharap dukungan pemerintah sehubungan kebijakan kemudahan dalam mendapatkan pasokan gas, baik gas pipa maupun LNG, untuk meningkatkan pemanfaatan gas nasional. Dengan peran ini, PGN dapat semakin komprehensif dalam menjalankan mandat untuk mengelola niaga gas nasional dan perluasan akses gas bumi nasional.
“PGN juga yakin bahwa pemerintah memiliki opsi dalam mengembangkan infrastruktur dan pemanfaatan gas bumi nasional, dengan tetap menggandeng PGN sebagai mitra utama. PGN akan terus berusaha secara maksimal untuk mengoptimalkan portofolio tersebut dan melayani masyarakat,” tuturnya.