Bisnis.com, JAKARTA – PT Olympic Bangun Persada bekerjasama dengan PT Marga Sarana Jabar, PT Jasamarga Tollroad Operator (JMTO), dan PT Jasamarga Related Business (JMRB) dalam pembangunan jalan akses langsung dari kawasan One Central Business District (OCBD) menuju Tol Bogor Outer Ring Road (BORR) maupun sebaliknya dari arah Tol BORR yang hendak menuju ke kawasan OCBD dan Jalan Raya Bogor.
Adapun adanya fasilitas akses langsung tersebut memberikan kemudahan bagi mobilitas masyarakat sekitar yang hendak menuju Tol BORR maupun sebaliknya tanpa harus melewati kepadatan yang biasanya terjadi di Jalan Raya Bogor, Talang, Kedunghalang terutama pada jam-jam sibuk.
Rencana pembangunan jalan akses langsung tol BORR ini merupakan kelanjutan perjanjian kesepakatan bersama peningkatan kapasitas Simpang Jalan Raya Bogor – Jalan Sholeh Iskandar – Jalan Tol BORR pada on ramp Kedung Halang yang dikenal dengan sebutan zero kilometer from toll road antara Pemerintah Kota Bogor dan PT Olympic Bangun Persada selaku pengelola kawasan OCBD pada Februari 2023.
Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto mengatakan Kota Bogor membutuhkan banyak pembangunan jalan alternatif untuk mengurangi kepadatan di jalan utama.
Peningkatan kapasitas akses menuju OCBD ini merupakan salah satu terobosan yang signifikan untuk memindahkan episentrum perekonomian yang tidak hanya terkonsentrasi di pusat kota melainkan menyebar merata hingga ke zona pinggiran lainnya
“Begitu salah satu akses jembatan Otista putus, macetnya Bogor selama 1 minggu itu parahnya luar biasa. Akses terbatas ini harus diperluas dengan banyak alternatif. Kami mengatasinya dengan rekayasa lalu lintas. Nah, bagaimana dengan perekonomiannya? Butuh sebuah terobosan salah satunya peningkatan akses jalan ini, memang prosesnya cukup panjang dan tidak mudah karena terkait pembebasan lahan, investasi, dinamika sosial dan lainnya,” ujarnya, Selasa (20/6/2023).
Baca Juga
Direktur Utama PT Marga Sarana Jabar Dedi Krisnariawan Sunoto menuturkan pembangunan jalan akses langsung tol BORR ini akan dimulai pada awal Juli dan ditargetkan selesai di bulan Desember tahun ini.
Jalan akses langsung Tol BORR ini terdiri dari jembatan flyover sepanjang 1 kilometer dan jalan on ramp sepanjang 300 meter.
CEO PT Olympic Bangun Persada Norman Edward Sebastian mengatakan adanya akses langsung menuju jalan Tol BORR ini berdampak positif bagi pengembangan OCBD di lahan seluas 25 hektare dimana baru dikembangkan seluas 6 hektare.
OCBD ini merupakan kawasan hunian yang terintegrasi dengan area komersial, bisnis dan gaya hidup.
“Kami keluarkan Rp20 miliar untuk peningkatan jalan akses menuju Tol BORR seluas 300 meter ini,” katanya.
Dia meyakini adanya peningkatan akses jalan langsung menuju Tol BORR ini akan mengerek harga hunian di OCBD mencapai sebesar 15 persen hingga 20 persen.
OCBD yang terletak di tengah kota Bogor ini telah mengembangkan 2 tahap klaster rumah tapak yakni Pine Garden, dan Virginia Pine yang telah diserap pasar dengan baik.
Adapun penjualan klaster Pine Garden yang sudah sold out dan dihuni, sedangkan klaster kedua, Virginia Pine sudah terjual 80 persen hingga 90 persen.
Olympic saat ini tengah mengembangkan klaster ketiga yakni Northern Pine.
Nantinya, di klaster ketiga akan dibangun sebanyak 130 unit dengan 4 tipe unit yang dipasarkan yakni tipe Cathaya 1 (57/60), Cathaya 2 (73/60), Cedrus (79/72) dan Pinea (99/84).
“Untuk klaster ketiga ini harga rumahnya mencapai Rp1,8 miliar, kami targetkan bisa mencapai marketing sales untuk klaster Northern Pine Rp200 miliaran dan bisa habis terjual di akhir tahun 2024, ini baru mulai kami tawarkan untuk klaster ketiga karena baru selesai show unit kami tunggu momen yang tepat,” katanya.
Olympic juga berencana untuk membangun klaster keempat seluas 3,2 hektare hingga 3,3 hektare yang bekerja sama dengan investor asal Jepang.
Olympic memang tengah gencar membuka peluang kerja sama dengan investor asing.
Nantinya, klaster keempat ini akan dibangun sebanyak 130 unit hingga 140 unit dengan mengusung konsep hunian ramah lingkungan dan menyasar kalangan menengah.
“Bisnis sebelumnya kami sudah terbiasa dengan perusahaan Jepang ini punya nama bagus, di dunia properti khususnya Indonesia, jadi bukan cuma kerjasama dalam hal bisnis tetapi juga menyerap ilmu mereka, dalam pembangunan, marketing, saling memberikan keuntungan untuk mereka. Kami sudah tandatangani kerjasama dengan MoU, nantinya kami punya 2 bulan lagi untuk diluncurkan dan dibangun secepatnya klaster keempat pada 2024,” tutur Norman.
Vice CEO Olympic Bangun Persada Imelda Fransisca optimistis produk rumah tapak yang akan diluncurkan Olympic akan terserap baik meskipun di tengah sejumlah gejolak.
Menurutnya, kebutuhan hunian masih tetap tinggi. Namun demikian, untuk menarik minat pembeli rumah memang membutuhkan produk yang sesuai dengan selera dan kebutuhan konsumen.
“Tiap tahun punya gejolak yang berbeda, ada dan tidak adanya gejolak jualan properti tetap jalan. Apalagi kebutuhan rumah masih tetap tinggi sehingga tentu prospek properti residensial masih tetap bagus,” ujarnya.
Imelda menambahkan pada 2024 – 2025, Olympic akan memulai pembangunan fasilitas komersial yang akan menambah portofolio perusahaan dan penunjang kapasitas akses jalan tol BORR dan OCBD.
Fasilitas komersial yang akan dibangun berupa open space lifestyle mal di lahan seluas 6 hektare.
Adapun saat ini di OCBD juga membangun fasilitas komersial restoran Fullbelly dan sportstainment yang dilengkapi arena olahraga paling lengkap dan modern di Kota Bogor.
Fasilitas ini diharapkan dapat mulai soft opening pada bulan Agustus 2023 mendatang.
“Ada lapangan basket, badminton, multi purpose, dan lain-lainya,” ucapnya.