Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melalui Direktorat Jenderal Bina Konstruksi meminta tambahan pagu anggaran untuk 2024 sebesar Rp114 miliar.
Direktur Jenderal Bina Konstruksi Kementerian PUPR, Rachman Arief Dienaputra, mengatakan penambahan pagu tersebut dibutuhkan salah satunya untuk melakukan percepatan pencetakan Tenaga Kerja Konstruksi (TKK).
"Tahun 2024 kami mengajukan penambahan pagu sebesar Rp114 miliar dari Rp578 miliar jadi Rp692 miliar yang akan digunakan untuk percepatan pencetakan TKK dan lainnya," kata Rachman dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP), Selasa (20/6/2023).
Tak hanya untuk percepatan TKK, percepatan sertifikasi oleh Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) Lembaga Sertifikasi Badan Usaha (LSBU), dan digitalisasi Pengadaan Barang/Jasa (PBJ) sesuai Stranas Pencegahan Korupsi (Stranas PK)-KPK.
"Kami membutuhkan dukungan untuk bisa memenuhi usulan di atas guna pelaksanaan pembangunan infrastruktur yang lebih berkualitas," ujarnya.
Untuk TA 2023, Ditjen Bina Konstruksi mendapatkan pagu anggaran Rp588,7 miliar. Adapun, per Juni 2023 progres keuangan mencapai Rp230,7 miliar atau 39,2 persen, sedangkan progres fisik mencapai 39,7 persen.
Baca Juga
Berkenaan dengan penambahan anggaran TA 2024 untuk Ditjen Bina Konstruksi, Wakil Ketua Komisi V DPR RI, Robert Rouw mendukung permintaan tersebut. Namun, dia mempertanyakan kondisi tenaga kerja konstruksi di RI yang tersertifikasi masih jauh dari kebutuhan.
"Darurat tenaga kerja konstruksi kebutuhan kita 200.000 tenaga kerja yang baru terpenuhi punya sertifikat Sertifikat Kompetensi Konstruksi (SKK) baru 50.000 Maka terjadilah jual beli itu," jelas Robert.
Dia menilai anggaran Ditjen Bina Konstruksi memang terlihat turun dan sudah seharusnya ditambah untuk meningkatkan kebutuhan pekerja konstruksi lokal yang mumpuni.
"Kami dukung penambahan anggaran, kita bisa minta penambahan untuk kekurangan kekurangan ini. Kita sudah dalam situasi darurat soal sertifikasi SKK. Terus anggarannya dipotong lagi, bagaimana untuk penuhi itu ke depan?," terangnya.