Bisnis.com, JAKARTA – Perusahaan jasa rekayasa, manufacturing, dan rekondisi yang berkaitan dengan baja, Sanggar Sarana Baja (SSB) membidik pendapatan tahun ini capai dobel digit, salah satunya dengan ekspansi ke pasar Australia.
Direktur SSB Johan Budisusetija menuturkan dengan target pendapatan dobel digit tahun ini, SSB akan memperluas pasar ekspor ke Australia. Meskipun Johan tidak menjelaskan berapa jumlah produk yang diekspor ke negeri kanguru tersebut.
“Targetnya double digit, menambah pasar ekspornya ke Australia,” kata Johan saat ditanyai Bisnis di kawasan Blok M, Jakarta Selatan pada Kamis (15/6/2023).
Sebelumnya, dia menyebutkan SSB telah mengekspor produknya ke berbagai negara seperti Jepang, Mongolia juga Papua Nugini. Tahun ini, SSB juga akan menambah volume ekspor ke negara-negara tersebut.
Anak usaha ABM Investama (ABM) ini memproduksi Blade Ejector Trailer 80 ton yang berfungsi sebagai alat angkut untuk membawa material di area pertambangan. Alat inilah yang menurut Johan akan diekspor ke Australia tahun ini.
Melalui alat ini, nantinya akan dilakukan proses dumping yang terintegrasi pada sistem Human Machine Interface (HMI) guna mempermudah operator dalam mengoptimalkan unit bisnis.
Baca Juga
Tak hanya itu, produk lainnya yang dimiliki SSB adalah Optiload. Produk tersebut dapat memaksimalkan proses hauling dan dumping material overburden atau coal pada saat digunakan, sehingga dapat meningkatkan produktivitas dan efisiensi dari pengguna atau konsumen.
Tidak hanya ekspansi di pasar ekspor, Johan juga menyebutkan dalam mengejar target pendapatan dobel digit tahun ini, SSB juga akan mengembangkan unit bisnisnya.
“Ke depan, perusahaan fokus mengembangkan unit bisnis, memperluas jangkauan penyediaan jasa Products, Projects, Services, Recondition & Product Support serta melakukan adopsi teknologi dan inovasi-inovasi baru guna meningkatkan nilai dan kapabilitas bagi Pelanggan,” tutup Johan.