Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Garuda Indonesia (GIAA) Siap Tambah 5 Pesawat di Tahun Ini

PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. (GIAA) akan melakukan penambahan 5 unit pesawat untuk periode 2023.
Pesawat milik maskapai penerbangan Garuda Indonesia terparkir di Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, Selasa (21/6/2022). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Pesawat milik maskapai penerbangan Garuda Indonesia terparkir di Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, Selasa (21/6/2022). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA – Maskapai penerbangan pelat merah PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. (GIAA) akan melakukan penambahan 5 unit pesawat pada armadanya untuk periode 2023.

Hal tersebut diungkapkan Direktur Utama Garuda Indonesia, Irfan Setiaputra, saat ditemui seusai Rapat Dengar Pendapat dengan Komisi VI DPR RI di Kompleks Parlemen, Jakarta, pada Selasa (13/6/2023).

Irfan memaparkan perseroan akan menambah 5 pesawat berbadan sempit (narrow body) jenis Boeing B737-800. Penambahan tersebut akan melengkapi 53 unit pesawat perseroan yang telah beroperasi saat ini.

Dia menuturkan, penambahan armada tersebut dilakukan melalui skema leasing, bukan pembelian. Garuda Indonesia juga tidak akan melakukan penambahan armada lebih lanjut selain pesawat B737-800 tersebut. 

Menurut Irfan, hal ini dilakukan guna menghindari potensi terjadinya penyelewengan atau tindakan korupsi.

“Kami sepakat penambahan armada ini good corporate governance (GCG) nya harus tepat agar kejadian di masa lalu tidak lagi terjadi,” jelas Irfan.

Irfan melanjutkan, perseroan saat ini juga memiliki sekitar 7 unit pesawat yang statusnya diistirahatkan atau grounded. Pesawat-pesawat tersebut terdiri dari berbagai jenis, diantaranya Airbus A330, Boeing B737, serta Boeing B777.

Dia mengatakan, armada perusahaan yang berstatus grounded tersebut berada dalam tahap restorasi. Irfan menerangkan, proses restorasi saat ini mengalami keterlambatan akibat masalah dalam pengadaan suku cadang (spare part) pesawat.

“Dana yang kita dapat dari Penyertaan Modal Negara (PMN) diperuntukkan buat restorasi. Prosesnya ada yang terhambat karena kami masih terus koordinasi dengan pihak pemilik spare part terkait,” jelas Irfan.

Sementara itu, Anggota Komisi VI DPR RI dari fraksi Partai Golongan Karya (Golkar), Nusron Wahid, mengatakan penambahan pesawat diperlukan untuk memenuhi tingginya permintaan di tengah tren pemulihan jumlah penumpang.

Dia menuturkan, jumlah pesawat GIAA yang beroperasi saat ini tidak cukup untuk memenuhi pertumbuhan permintaan tersebut. Akibatnya, harga tiket pesawat maskapai ini pun menjadi lebih mahal.

“Makanya saya mendukung Pak Irfan untuk menambah pesawat, terutama jenis Airbus, demi konsumen punya hak membeli tiket dengan harga murah,” ungkapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper