Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

De Javasche Bank Bengkalis: Sejarah Bank Sentral di Pulau Terluar

Bank Sentral De Javasche Bank berdiri pad 1927. Simak sejarah bank sentral atau BI di pulau terluar.
Kepala BI Riau Muhamad Nur (kedua kiri) menyerahkan souvenir uang rupiah kepada Staf Ahli Bidang Ekonomi dan Pembangunan Bupati Bengkalis, Bustami (kedua kanan), usai edukasi Cinta Bangga Paham rupiah, yang merupakan rangkaian kegiatan Ekspedisi Rupiah Berdaulat, di Bengkalis, Sabtu (10/6/2023). JIBI/Arif Gunawan
Kepala BI Riau Muhamad Nur (kedua kiri) menyerahkan souvenir uang rupiah kepada Staf Ahli Bidang Ekonomi dan Pembangunan Bupati Bengkalis, Bustami (kedua kanan), usai edukasi Cinta Bangga Paham rupiah, yang merupakan rangkaian kegiatan Ekspedisi Rupiah Berdaulat, di Bengkalis, Sabtu (10/6/2023). JIBI/Arif Gunawan

Bisnis.com, BENGKALIS - Sejarah awal mula layanan perbankan atau bank sentral era Belanda di Bengkalis kini kembali terungkap melalui informasi yang diperoleh dari narasumber yang masih hidup. 

Staf Ahli Bidang Ekonomi dan Pembangunan Bupati Bengkalis Bustami mengungkapkan Bank Sentral De Javasche Bank berdiri pada 1927 silam, dan lokasinya tepat di samping Gedung Daerah Bengkalis di pulau tersebut.

"Sejarahnya dari yang saya dengar, bagaimana inisiatif Belanda untuk mengantisipasi peredaran uang selain dari yang dikeluarkan De Javasche Bank di pulau terluar, karena sangat dekat berbatas dengan Malaysia yang dijajah Inggris," ungkapnya Sabtu (10/6/2023).

Dari penurutan sejarah itu, diketahui De Javasche Bank bermula hanya dengan dua cabang di Medan dan Bengkalis untuk wilayah Pulau Sumatra.

Hal ini menunjukkan bahwa Belanda pada saat itu mendorong adanya ketersediaan uang tunai di zaman tersebut. Namun, sebagian besar masyarakat Bengkalis tidak menyadari keberadaan kantor Bank Sentral di daerah mereka.

Dia mengakui informasi diterimanya langsung dari saksi hidup, yang saat ini menjabat sebagai Majelis Kerapatan Adat (MKA) Lembaga Adat Melayu Riau, Bengkalis.

Pihaknya berencana untuk mendokumentasikan informasi tersebur, agar masyarakat dapat mengetahui sejarah penting ini. Karena bila hal itu tidak dilakukan, sejarah Bengkalis dan Indonesia terkait Bank Sentral ini akan hilang.

Alasan lainnya, Bank Sentral di Bengkalis dibangun, sebagai langkah pencegahan agar pulau ini tidak terlepas dari Belanda pada saat itu, dan jatuh ke tangan Malaysia yang dikuasai Inggris. 

Kepala Perwakilan Bank Indonesia provinsi Riau Muhamad Nur mengakui dari informasi tersebut, diketahui Bengkalis memiliki sejarah yang terkait dengan Bank Indonesia. 

"Di sini, terdapat brankas peninggalan De Javasche Bank yang dulunya berada di Bengkalis. Bengkalis bukanlah hal yang asing bagi Bank Sentral. Namun, mungkin setelah Bank Sentral berubah menjadi Bank Indonesia, informasi ini tidak tersebar dengan baik," ungkapnya.

Bank Indonesia menyatakan dukungannya terhadap upaya Pemerintah Kabupaten Bengkalis dalam mengungkap sejarah ini. Salah satu langkah yang akan diambil adalah menuliskan sejarah tersebut agar tidak terlupakan.

Dengan penelusuran sejarah ini, diharapkan masyarakat Bengkalis dan Indonesia dapat lebih menghargai warisan budaya dan perbankan yang ada di daerah ini. 

"Sejarah De Javasche Bank di Bengkalis menjadi bukti nyata kehadiran bank sentral di pulau terluar ini, yang telah berperan penting dalam menjaga integritas dan keutuhan wilayah Indonesia," pungkasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper