Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Balik ke Level 4 Persen pada Mei 2023, Ini Prediksi Inflasi Akhir Tahun dari Bos BI

Gubernur BI Perry Warjiyo menjelaskan proyeksi inflasi akhir tahun melihat capaian pada Mei 2023 yang berada pada level 4 persen.
Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo memberikan keterangan melalui streaming di Jakarta, Rabu (18/8/2020), Dok. Bank Indonesia
Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo memberikan keterangan melalui streaming di Jakarta, Rabu (18/8/2020), Dok. Bank Indonesia

Bisnis.com, JAKARTA – Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo optimistis laju inflasi akan terkendali dalam sasaran target 2–4 persen pada akhir 2023.

Perry menyampaikan bahwa laju inflasi di dalam negeri terus menurun lebih cepat dari perkiraan. Hal ini sebagai dampak positif dari konsistensi kebijakan moneter, khususnya kebijakan suku bunga dan stabilisasi nilai tukar rupiah.

Selain itu, imbuhnya, kondisi ini juga didorong oleh eratnya sinergi pengendalian inflasi antara BI dan pemerintah, baik pusat maupun daerah, melalui Tim Pengendalian Inflasi Pusat dan Daerah, juga melalui Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP) di berbagai daerah.

Dengan kondisi tersebut, Perry memperkirakan tingkat inflasi akan kembali turun ke 3,3 persen pada akhir 2023.

“Kami terus meyakini inflasi akan terkendali ke depan. Di tahun ini inflasi IHK kami perkirakan bisa dikendalikan dalam kisaran 2-4 persen, perkiraan kami di 3,3 persen pada akhir 2023,” katanya dalam rapat kerja bersama dengan Komisi XI DPR RI, Senin (5/6/2023).

Adapun, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat inflasi pada Mei 2023 mencapai tingkat 0,09 persen secara bulanan (month-to-month/mtm). Secara tahunan, inflasi Mei 2023 mencapai 4,00 persen (year-on-year/yoy).

Perry mengatakan bahwa laju inflasi pada Mei 2023 tersebut telah kembali ke sasaran target BI 2-4 persen, lebih cepat dari perkiraan sebelumnya.

Berdasarkan komponennya, inflasi inti tetap terkendali di bawah 3 persen. Hal ini kata Perry menunjukkan bahwa kebijakan moneter BI efektif dalam mengendalikan inflasi inti.

Dari data BPS, inflasi inti pada Mei 2023 tercatat sebesar 2,66 persen yoy, turun dari posisi bulan sebelumnya yang mencapai 2,83 persen yoy.

"Inflasi inti tetap rendah di bawah 3 persen, itu membuktikan memang langkah untuk pengendalian permintaan dari sisi moneter cukup berhasil," jelasnya.

Sejalan dengan itu, inflasi pangan atau harga bergejolak (volatile food) juga mengalami penurunan ke tingkat 3,28 persen yoy pada Mei 2023, dari 3,74 persen yoy pada April 2023.

"Demikian juga volatile food yang terus rendah, ini dari hasil sinergi GNPIP [Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan]," kata Perry.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Maria Elena
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper