Bisnis.com, JAKARTA – Menteri Keuangan Amerika Serikat Janet Yellen mengatakan kepada Presiden Bank Dunia yang baru, Ajay Banga, untuk memaksimalkan neraca keuangan dan memobilisasi lebih banyak modal swasta untuk pembiayaan iklim dan tujuan-tujuan pembangunan global.
Dilansir dari Reuters pada Jumat (2/6/2023), Dalam pertemuan dengan Banga sehari sebelum mantan CEO Mastercard ini mulai menjabat di Bank Dunia, Yellen menyampaikan keinginannya yang kuat agar Departemen Keuangan dapat melanjutkan kerja sama dengan Banga untuk mengatasi perubahan iklim dan tantangan global lainnya.
Hal ini termasuk melanjutkan implementasi rekomendasi dari G20 tahun lalu mengenai kecukupan modal yang menyatakan bahwa perubahan pada bank-bank pembangunan multilateral dapat membuka bentuk pinjaman baru senilai ratusan miliar dolar.
Di bawah pendahulu Banga, David Malpass, para pemegang saham Bank Dunia menyetujui putaran awal perubahan neraca keuangan untuk meningkatkan pinjaman sebesar US$50 milyar selama 10 tahun sambil mempertahankan peringkat kredit AAA.
Namun Yellen telah bersikeras bahwa reformasi pinjaman lebih lanjut dan perubahan-perubahan lainnya akan dilakukan secara bergulir dalam beberapa bulan mendatang.
“Melanjutkan pelaksanaan reformasi ini akan memaksimalkan neraca keuangan Bank Dunia dan memobilisasi lebih banyak modal swasta," ungkap Yellen menurut keterangan resmi Departemen Keuangan.
Baca Juga
Modal ini nantinya akan digunakan untuk tujuan-tujuan pembangunan bersama dan menyempurnakan model operasi untuk meningkatkan daya tanggap Bank Dunia.
Yellen juga mengatakan bahwa Bank Dunia perlu bekerja lebih dekat dengan bank-bank pembangunan lainnya.
"Menteri Yellen menekankan perlunya mendukung negara-negara termiskin di antara negara-negara anggota Bank Dunia yang terus menghadapi berbagai krisis, termasuk berlanjutnya gejolak makroekonomi global yang diperburuk oleh perang Rusia di Ukraina," Departemen Keuangan menambahkan.
Banga terpilih terpilih untuk masa jabatan lima tahun sebagai presiden Bank Dunia oleh dewan gubernur Bank Dunia pada tanggal 3 Mei. Dinominasikan oleh Presiden AS Joe Biden, pakar keuangan dan pembangunan kelahiran India ini menjadi calon tunggal.