Bisnis.com, JAKARTA — PT Pertamina International Shipping (PIS) mencatatkan kenaikan laba bersih sepanjang 2022 hingga 63,5 persen dibandingkan 2021 menjadi US$205 juta atau setara dengan Rp3,07 triliun (asumsi kurs Rp14.980 per US$).
Kenaikan laba tersebut mencerminkan bertumbuhnya operasional perseroan di tengah rencana PIS untuk melakukan penawaran umum perdana saham atau initial public offering (IPO) pada 2025 mendatang.
Hal ini terungkap pada Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) PIS, Senin (31/5/2023),yang dihadiri oleh Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Nicke Widyawati selaku pemegang saham mayoritas PIS, serta PT Pertamina Pedeve Indonesia dan NYK Line Indonesia yang merupakan perwakilan Nippon Yushen Kabushiki Kaisha (NYK) selaku mitra strategis PIS.
“Melihat dengan apa yang dihasilkan oleh PIS di 2022, pemegang saham cukup optimistis bahwa PIS memiliki capability secara organisasi dan jajarannya untuk terus berkembang,” kata Nicke lewat siaran pers, Kamis (1/6/2023).
Nicke menekankan agar PIS terus menjalankan rencana-rencana strategis jangka panjang, sekaligus terus mengikuti perkembangan industri energi secara global. Nicke secara khusus mengapresiasi kerja sama yang telah dijalin dengan NYK yang diyakini bisa membuka pasar baru, terutama dalam hal pengangkutan bisnis LNG.
“Jika kita lihat infrastruktur dari hulu hingga hilir, ini menjadi modal sangat kuat untuk dikembangkan juga ke produk lainnya seperti hidrogen, amonia. Semakin luas pintu bisnis yang terbuka pastinya, dan tentunya ke depan diperlukan investasi yang besar jadi dari sisi kemampuan finansial perlu ada suatu lompatan,” tambahnya.
Baca Juga
Ia menjelaskan kerja sama antara PIS dan NYK selaku mitra global bisa mendatangkan potensi-potensi sumber daya dan juga mendorong bisnis PIS ke level lebih tinggi di pasar global.
CEO PIS Yoki Firnandi menambahkan, sebagai subholding Integrated Marine Logistics PT Pertamina (Persero), kenaikan laba memicu PIS untuk senantiasa meningkatkan usahanya hingga ke kancah internasional.
Pada 2022, kata Yoki, pihaknya mampu menyelesaikan investment & strategic alliance dengan NYK, menyelesaikan pembelian kapal MT PIS Precious dan membuka kantor cabang PIS Middle East di Dubai sebagai upaya memperbesar pangsa pasar dunia.
Senada dengan itu, VP Corporate Communication PT Pertamina (Persero) Fadjar Djoko Santoso menjelaskan, Pertamina senantiasa mendukung rencana strategis PIS sehingga prospek usahanya dapat terus meningkat.
"Kami meyakini dengan fasilitas dan SDM kompeten yang dimilikinya, PIS semakin kompetitif menjadi perusahaan global yang berkelanjutan," ujarnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, PIS tengah menyiapkan diri untuk melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) sekitar 2 tahun mendatang.
Isu rencana subholding integrated marine logistics Pertamina itu akan melantai di bursa sebenarnya telah mencuat sejak 2021 lalu. Kala itu diungkapkan oleh Menteri Badan Usaha Milik Negara Erick Thohir yang ingin membawa 10-15 perusahaan BUMN masuk ke BEI.
Kabar terbaru, PIS menyatakan sedang menyusun peta jalan atau road map untuk rencana IPO pada 2025. Penguatan bisnis pun tengah digenjot, salah satunya dengan menjalin kemitraan strategis dengan NYK Group, salah satu perusahaan shipping line terbesar di dunia asal Jepang.
Pada Desember 2022, NYK Group resmi menjadi salah satu pemegang saham PIS bersama dengan PT Pertamina (Persero) dan PT Pertamina Pedeve Indonesia.
Direktur Operasi PIS Brilian Perdana menuturkan, porsi saham NYK Group di PIS masih sangat kecil, yakni 1 persen. Namun, ke depan berpotensi untuk ditingkatkan lagi.
"Kesuksesan PIS mendapatkan strategic partner Desember 2022 lalu itu adalah langkah awal PIS menuju IPO 2025," ujar Direktur Operasi PIS Brilian Perdana ketika ditemui di Jakarta, Kamis (6/4/2023) malam.