Bisnis.com, JAKARTA - Menteri Investasi Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia mengatakan akan ada konsorsium Inggris yang berinvestasi sebesar US$9 miliar atau senilai Rp134 triliun untuk membangun ekosistem baterai listrik di Indonesia
Dalam membangun ekosistem baterai listrik, Bahlil menyebut konsorsium dari Inggris tersebut akan bekerja sama dengan sejumlah perusahaan, termasuk PT Aneka Tambang Tbk.(ANTM). Bahlil pun berambisi agar pembangunan ekosistem baterai mobil tersebut segera terealisasi.
“Kalau dapat kita percepat, kita lakukan. Ini investasi pembangunan ekosistem baterai mobil dari tambang sampai battery cell,” katanya dalam keterangan resmi, Kamis (1/6/2023).
Bahlil memperkirakan pabrik baterai ini nantinya akan menghasilkan sel baterai hingga 20 GWh pada tahap pertama produksi dan meningkat secara bertahap seiring dengan tumbuhnya permintaan domestik dan luar negeri.
Adapun, pabrik ini akan dibangun di kawasan industri yang berlokasi di kepulauan Bantaeng, Sulawesi Selatan dengan memakai energi baru terbarukan (EBT) yang bersumber dari angin.
Bahlil berharapa investasi ini bisa selesai pada September sesuai dengan arahan Presiden Republik Indonesia Joko Widodo (Jokowi).
Baca Juga
“Negara ini terlalu banyak kajian sampai kemudian hal-hal prinsip kita lupa. Jadi arahan Bapak Presiden jelas minta dipercepat, di bulan September harus semuanya sudah selesai,” pungkasnya.
Sebagai informasi, dengan adanya investasi ini telah menambah daftar pabrik baterai kendaraan listrik di Indonesia. Sebelumnya, Hyundai bersama dengan LG tengah dalam proses pembangunan baterai kendaraan listrik yang akan beroperasi pada 2024, pabrik ini nantinya akan disuplai ke pabrik battery pack Hyundai di Cikarang.