Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Erdogan Menang Pilpres Turki, Lira Berpotensi Melemah 29 Persen

Morgan Stanley memproyeksi Lira berpotensi merosot 29 persen setelah kemenangan Erdogan lantaran kepercayaannya untuk mempertahankan suku bunga yang rendah.
Uang lira Turki./Reuters-Murad Sezer
Uang lira Turki./Reuters-Murad Sezer

Bisnis.com, JAKARTA - Lira Turki berpotensi merosot 29 persen jika Presiden Recep Tayyip Erdogan tetap berpegang pada kebijakan mempertahankan suku bunga rendah. 

Mengutip dari Bloomberg, Senin (29/5/2023) potensi tersebut merupakan pandangan dari analis Morgan Stanley, termasuk Hande Kucuk dan Alina Slyusarchuk.

Berdasarkan catatannya pada Minggu (28/5) lira dapat mencapai 26 per dolar lebih cepat dari perkiraan sebelumnya dan melemah mendekati 28 pada akhir tahun tanpa perubahan arah kebijakan. 

Sebagaimana diketahui pada hari Jumat (26/4) lira ditutup 19,97 per dolar, mendekati rekor terendah sebelum pemilihan. 

Erdogan sendiri memiliki kepercayaan bahwa suku bunga yang lebih rendah akan menyebabkan inflasi yang lebih rendah. Hal tersebut membuat pasar terikat pada peraturan yang bercampur dan intervensi ad-hoc yang tidak bisa diprediksi. 

Selain itu, diketahui bahwa langkah-langkah baru sering diperkenalkan secara informal. Pihaknya juga membuat investor melarikan diri, dengan total kepemilikan asing atas saham dan obligasi Turki menurun sekitar 85 persen atau hampir US$130 miliar sejak 2013.

Para analis juga mengatakan bahwa tanpa adanya perubahan kebijakan makroekonomi, maka risiko makro ekonomi tetap ada, makin sensitif terhadap ekonomi global, dan ketersediaan mata uang asing. 

"Tanpa adanya perubahan dalam kerangka kebijakan makro yang mengutamakan pencegahan inflasi dan mengadopsi kebijakan yang ramah pasar, kebutuhan keuangan eksternal yang tinggi di Turki kemungkinan akan menjaga risiko makro tetap ada, meningkatkan sensitivitas terhadap guncangan global (harga komoditas, Fed), serta ketersediaan arus masuk valuta asing dari mitra regional," tulisnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper