Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Tegas! Portugal Bakal Larang Operator Telekomunikasi Pakai Teknologi 5G China

Dewan keamanan siber Portugal meluncurkan resolusi yang dapat melarang operator telekomunikasi menggunakan peralatan China dalam jaringan 5G.
Tanda 5G dipasang di belakang jejaring kabel telekomunikasi di MWC Barcelona di Barcelona, Spanyol, Senin (25/2/2019)./Bloomberg-Angel Garcia
Tanda 5G dipasang di belakang jejaring kabel telekomunikasi di MWC Barcelona di Barcelona, Spanyol, Senin (25/2/2019)./Bloomberg-Angel Garcia

Bisnis.com, JAKARTA – Dewan keamanan siber Portugal CSSC telah meluncurkan sebuah resolusi yang secara resmi dapat melarang operator telekomunikasi untuk menggunakan peralatan China dalam jaringan seluler 5G berkecepatan tinggi.

Melansir Reuters pada Sabtu (27/5/2023), CSSC sendiri merupakan badan penasihat Perdana Menteri dan resolusi yang dikeluarkannya tertanggal 23 Mei 2023 ini merupakan pukulan lain bagi upaya raksasa teknologi China Huawei untuk memasuki pasar 5G di Portugal dan mungkin memperpanjang kontrak yang sudah ada.

Berdasarkan undang-undang yang disetujui Agustus lalu, pemerintah dapat mengatur pengecualian, pembatasan penggunaan, atau penghentian penggunaan peralatan atau layanan perusahaan telekomunikasi, menetapkan syarat dan tenggat waktu bagi operator untuk mematuhinya.

Sementara itu, operator utama negara tersebut, Altice, NOS dan Vodafone telah mengumumkan bahwa mereka tidak akan menggunakan peralatan Huawei di jaringan inti 5G, mengingat kekhawatiran Eropa dan Amerika Serikat bahwa campur tangan China dalam infrastruktur penting dapat membahayakan keamanan.

Selama ini, jaringan 5G Portugal tidak berdiri sendiri dan sebagian besar masih mengandalkan teknologi dan peralatan 4G.

Tanpa menyebut nama China atau pemasok China, CSSC memberikan peringatan tentang adanya risiko tinggi pada keamanan dari pemasok atau penyedia yang bermarkas di negara yang pemerintahnya melakukan kontrol, campur tangan, atau tekanan terhadap aktivitasnya di negara ketiga.

Pandangannya diambil berdasarkan laporan yang dirahasiakan yang telah melakukan evaluasi terhadap keamanan peralatan pada jaringan komunikasi elektronik publik yang memanfaatkan teknologi 5G.

Dalam laporan itu juga dikatakan adanya risiko keamanan ketika negara tempat pemasok berada tidak memiliki perjanjian mengenai perlindungan data, keamanan siber, atau perlindungan kekayaan intelektual dengan Portugal atau Uni Eropa.

Dalam sebuah pernyataan, Huawei menyatakan bahwa mereka tidak memiliki informasi sebelumnya, dan belum berkonsultasi mengenai masalah ini.

Huawei juga menjelaskan bahwa saat ini mereka masih mengumpulkan informasi mengenai sifat dari penilaian tersebut dan berharap untuk terus melayani klien Portugal.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper