Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Lebih Mahal dari Emas, Lumpur Lapindo Mengandung Logam Diburu Dunia, Apa Itu?

Baru-baru ini peneliti berhasil menemukan kandungan logam yang berharga di Lumpur Lapindo, Sidoarjo.
Lumpur Lapindo, Sidoarjo.
Lumpur Lapindo, Sidoarjo.

Bisnis.com, JAKARTA - Semburan lumpur Lapindo di Sidoarjo, Jawa Timur, tak kunjung berhenti hingga kini sejak semburan pertamanya 2006 lalu.

Tujuh belas tahun yang lalu semburan muncul akibat akvitas PT. Lapindo Brantas yang memiliki sumur pengeboran gas sekitar 200 meter dari lokasi semburan lumpur.

Semburan lumpur itu mengakibatkan belasan desa di sekitar lumpur Lapindo tak bisa ditinggali sehingga banyak warga yang harus pindah rumah.

Upaya pemerintah menghentikan semburan lumpur Lapindo sia-sia, kendati demikian ada secercah harapan, baru-baru ini  peneliti berhasil menemukan dugaan kandungan logam yang diburu dunia.

Kandungan Logam Lumpur Lampindo Diburu Dunia

Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) melakukan penelitian terhadap kandungan logam lumpur Lapindo.

Ternyata setelah diteliti ada kandungam logam tanah jarang (rare earth) yang diburu dunia. Logam ini sangat unik dan susah ditemukan.

Dosen Kimia Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Airlangga (UNAIR) Dr. rer. nat. Ganden Supriyanto, M.Sc menjelaskan logam tanah jarang mempunyai manfaat yang signifikan terhadap perkembangan teknologi.

Dijelaskan oleh Ganden bahwa logam tanah jarang atau rare earth di dalam rumus kimia sistem periodik masuk ke dalam golongan lantanida dan aktanida, logam ini juga disebut sebagai logam transisi.

Sementara kegunaan dari logam tanah jarang merupakan bahan campuran pada bidang teknologi yang berkaitkan dengan meterologi seperti bahan pesawat luar angkasa, lampu energi tinggi, hingga semi konduktor.

Tak hanya itu, menurut Ganden, logam tanah jarang yang berada di lumpur Lapindo sangat berharga bahkan bisa lebih mahal dibandingkan emas, dan platina.

 “Penemuan logam tanah jarang di Lumpur Lapindo Sidoarjo memiliki potensi pemanfaatan yang sangat besar karena bernilai tinggi dan sangat penting untuk teknologi tinggi ke depan,” tutupnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Rendi Mahendra
Editor : Rendi Mahendra
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper