Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menyatakan penyelesaian proyek Jalan Tol Bogor-Ciawi-Sukabumi (Bocimi) bakal dialihkan dari PT Waskita Karya (Persero) Tbk. ke PT Hutama Karya (Persero).
Direktur Jenderal Bina Marga, Hedy Rahadian, mengatakan pengalihan proyek tersebut akan dilakukan secara proses bisnis antara Waskita dengan Hutama Karya. Langkah itu dilakukan karena Hutama Karya dinilai lebih memiliki kemampuan secara finansial.
Menurutnya, pertimbangan dilanjutkannya proyek tersebut ke Hutama Karya karena kemampuan keuangan yang lebih baik jika dibandingkan dengan Waskita.
“Nanti dibantu Hutama Karya, corporate action. Itu business to business, detailnya kurang tahu karena urusan BUMN, urusan di BUJT-nya,” ungkap Hedy.
Juru Bicara Kementerian PUPR, Endra S. Atmawidjaja, mengatakan tidak dipungkiri masalah finansial yang menerpa Waskita membuat sejumlah proyek tidak berjalan sesuai dengan yang ditargetkan, khususnya proyek jalan tol.
"Bukan akan ada, memang sudah terjadi. Jadi yang kita targetkan misalkan Tol Bocimi yang harusnya awal Januari kemarin selesai untuk seksi 2 sampai Cibadak, nah yang Cibadak ini kan sekarang itu belum selesai masih 95 persen," kata Endra saat ditemui Bisnis di Kantor Kementerian PUPR, Selasa (2/5/2023).
Baca Juga
Adapun, ruas Tol Ciawi-Sukabumi yang ditargetkan selesai awal 2023 itu yakni seksi Cigombong-Cibadak sepanjang 11,9 km. Meski belum rampung total, ruas tol tersebut telah dibuka fungsional pada mudik Lebaran 2023.
Melansir laman resmi KPPIP, Jalan Tol Bocimi merupakan salah satu Proyek Strategis Nasional (PSN) yang tercantum dalam Peraturan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian RI Nomor 7 Tahun 2021 tentang Perubahan Daftar Proyek Strategis Nasional.
Jalan Tol tersebut ditargetkan beroperasi penuh pada 2024. Pembangunan Tol Bocimi bertujuan untuk memangkas waktu tempuh berkendara dari Bogor ke Sukabumi. Dengan adanya jalan tol tersebut, waktu tempuh menuju Sukabumi akan lebih singkat dan mendukung mobilitas kendaraan logistik di Jawa Barat.
Proyek Tol Bocimi sebenarnya sempat mangkrak sejak 1997. Pembangunan jalan tol tersebut kemudian dimulai lagi pada masa kepemimpinan Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada 2015.
Berdasarkan Pengusahaan Perjanjian Jalan Tol (PPJT), total investasi untuk pembangunan Tol Bogor-Ciawi-Sukabumi mencapai Rp7,7 triliun dengan masa konsesi mencapai 45 tahun.
Berdasarkan Perjanjian Pengusahaan Jalan Tol (PPJT), Jalan Tol Bogor-Ciawi-Sukabumi sepanjang 54 km terdiri atas empat seksi, antara lain Seksi I Ciawi-Cigombong 15,3 km, Seksi II Cigombong- Cibadak 12 km, Seksi III Cibadak-Sukabumi Barat 14 km, serta Seksi IV Sukabumi Barat-Sukabumi Timur 13 km.
Saat ini Jalan Tol Ciawi – Sukabumi telah beroperasi sebagian, di mana sepanjang 15,35 Km pada Seksi 1 (Ciawi – Cigombong) telah beroperasi sejak 2018. Untuk Seksi 2 (Cigombong – Cibadak) sepanjaang 11,9 Km sedang dalam tahap konstruksi dan ditargetkan untuk beroperasi pada Tahun 2023. Sedangkan Seksi 3 (Cibadak – Sukabumi Barat) dan Seksi 4 (Sukabumi Barat – Sukabumi Timur) masih dalam tahap konstruksi.
Jalan Tol Bocimi ini merupakan kelanjutan jalan Tol Jagorawi dan menghubungkan jalan tol Jakarta – Bogor – Pelabuhan Ratu dengan jalan tol Ciawi – Cianjur.