Bisnis.com, JAKARTA – Kementerian Perhubungan (Kemenhub) berharap adanya inisiatif dari pemerintah daerah dalam mengembangkan kawasan di sekitar Bandara Kertajati, terutama terkait akomodasi atau hunian.
Juru Bicara Kemenhub, Adita Irawati, mengatakan pihaknya beserta kementerian/lembaga terkait tengah menyiapkan infrastruktur pendukung terkait di Bandara Kertajati. Sarana-sarama pendukung ini meliputi beragam hal, mulai dari jalan tol hingga akomodasi atau hunian di sekitar kawasan bandara.
Adita memaparkan, pihaknya telah berkomunikasi dengan pemerintah daerah setempat dalam upaya pengembangan akomodasi dan hunian di kawasan Bandara Kertajati. Dia mengatakan, Kemenhub juga telah membahas rencana pembuatan hotel khusus untuk para jemaah haji dan umrah.
Dia mengatakan, pengembangan ini memiliki potensi yang cukup baik ditengah mulai pulihnya industri penerbangan pasca pandemi virus Corona. Meski demikian, dia berharap ada inisiatif tersendiri dari pemerintah daerah setempat untuk mengembangkan kawasan ini.
“Kalau dari kami (Kemenhub) sebenarnya siap, karena lahannya juga masih luas. Tetapi, inisiatif pengembangan ini sebaiknya ada di Pemda yang bekerja sama dengan swasta,” kata Adita saat ditemui di Gedung DPR RI, Jakarta, Rabu (24/5/2023).
Kemenhub optimistis penerbangan dari Bandara Kertajati akan terus tumbuh ke depannya. Adita mengatakan, hal ini terbukti dari adanya permohonan penerbangan reguler dari bandara yang berada di kawasan Majalengka, Jawa Barat ini.
Baca Juga
Teranyar, maskapai AirAsia Indonesia telah resmi membuka rute penerbangan Kuala Lumpur-Kertajati pada pertengahan Mei lalu. Selain itu, Bandara Kertajati juga telah resmi menjadi salah satu dari 13 bandara embarkasi haji mulai 2023 ini.
Untuk mengantisipasi potensi pertumbuhan ini, Kemenhub juga terus berkoordinasi dengan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) terkait masa operasi jalan tol Cileunyi-Sumedang-Dawuan (Cisumdawu).
Adita mengatakan, pihaknya menyambut positif operasi tol Cisumdawu pada masa mudik Lebaran kemarin meski masih berstatus fungsional.
Selain itu, Kemenhub juga berupaya membangun konektivitas transportasi darat di sekitar bandara. Adita mengatakan, moda transportasi darat di sekitar Bandara Kertajati memang sempat berhenti beroperasi, salah satunya disebabkan oleh pandemi virus corona.
“Untuk interkoneksi transportasi itu sebenarnya sudah ada, mulai dari travel, DAMRI, dan lainnya. Mereka sudah komitmen memberikan dukungan untuk interkoneksi transportasi yang lain," jelas Adita.
