Bisnis.com, JAKARTA - Rencana divestasi PT Waskita Karya (Persero) Tbk. (WSKT) di ruas Jalan Tol Pemalang-Batang masih terganjal dengan penyesuaian tarif yang tertunda.
Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Miftachul Munir mengatakan, Indonesia Investment Authority (INA) selaku pembeli masih menunggu penyesuaian tarif di Jalan Tol Pemalang-Batang.
Dia menuturkan, jika mengacu dengan jadwal penyesuaian tarif, seharusnya sudah dilakukan pada Februari 2023 setelah terakhir disesuaikan pada 2021.
"Pemalang-Batang, sama tahun ini juga cuma itu terkendala karena masalah kenaikan tarif belum ada persetujuan karena kemarin ada isu pemenuhan standar pelayanan minimum," ujarnya di Jakarta, Rabu (24/5/2023).
Sebelumnya, Waskita menargetkan untuk melepas Tol Pemalang-Batang ke INA pada kuartal I/2023.
Investor Relations Waskita Karya Albert menjelaskan, WSKT bakal melepas kepemilikan tol atau yang disebut strategic partnership Tol Pemalang-Batang sepanjang 39 kilometer (km) dengan kepemilikan 60 persen dan ditargetkan rampung pada kuartal I/2023.
Baca Juga
"Di kuartal I/2023, kami akan melakukan strategic partnership ruas Tol Pemalang-Batang dengan INA," jelasnya.
Dari penjualan Pemalang-Batang ini pada kuartal I/2023, WSKT bakal mendapatkan potensi penurunan utang hingga Rp7,2 triliun.
Direktur Human Capital Manajemen dan Pengembangan Sistem Waskita Karya Mursyid menerangkan, strategic partnership alias divestasi tol merupakan bagian dari upaya menurunkan utang sehingga beban yang ditanggung WSKT dapat turun secara bertahap.
"Intinya strategic partnership ini keuntungan bagi kami dari penurunan utang, sharing beban sehingga beban bunga ditanggung Waskita menurun bertahap seiring divestasi hingga 2026," kata Mursyid.