Bisnis.com, DENPASAR— Digitalisasi tidak hanya memudahkan UMKM berpromosi, tapi juga memberi kesempatan ulang kepada calon buyer yang lama sudah tidak berkomunikasi. Pengalaman ini dialami oleh Ni Ketut Bakati Anggareni pemilik usaha kerajinan rumah tangga dari kayu CV Bali Bakti Anggara.
Anggareni mengaku buyer-nya mendapatkan kontak pasca dirinya muncul di salah satu situs pameran dan akhirnya menghubunginya lagi. Bahkan, sang pembeli dari luar negeri tersebut memutuskan kembali bertransaksi membeli kerajinan yang diproduksinya.
“Sebenarnya kami sudah bekerja sama, tapi sempat terputus dan pas ketemu jadi transaksi lagi. Bermanfaat sekali digitalisasi seperti ini,” tuturnya kepada Bisnis, Jumat (10/05/2023.
Bali Bakti Anggara memproduksi berbagai macam kerajinan dari bahan baku kayu, kayu bekas, kayu drift hingga botol bekas yang telah diolah. Adapun bentuk produksinya untuk digunakan sebagai dekorasi rumah, tempat makan, gelas hingga perhiasan. Usaha yang dirintis sejak 1995 ini menjalin kerja sama dengan lebih dari 100 perajin Jawa Tengah dan Jawa Timur.
Salah satu keistimewaan UMKM ini adalah melibatkan banyak perempuan di Gianyar untuk membantu produksi. Saat ini produk UMKM Bali Bakti Anggara sebanyak 70 persen diekspor ke Amerika Serikat, dan sisanya ke Eropa serta Jepang.
Berbasis portofolio ekspor tersebut, saat pandemi Anggareni mengaku sangat terbantu dengan adanya digitalisasi. Meskipun diakuinya ada penurunan dari sisi jumlah orderan tetapi jumlahnya tidak sampai turun tajam. Bahkan ordernya mengalami kenaikan di beberapa negara. Khususnya penjualan melalui jalur daring seperti di Eropa.
Baca Juga
“Online kami justru kencang saat pandemi,” tuturnya.
Menurutnya, fakta tersebut terjadi karena Bali Bakti Anggara langsung beradaptasi dengan digitalisasi. Begitu Covid-19 menerjang dan dirinya tidak dapat mengikuti pameran-pameran, maka langsung mengadakan minifair dengan buyers di luar negeri. Mini fair tersebut diadakan secara daring mengundang calon pembeli luar negeri.
Anggareni mengaku saat itu banyak calon pembeli yang antusias dengan produk dan memutuskan membeli. Karena pertimbangan inilah, dia menyakini digital akan dapat diandalkan di masa depan.
Meskipun pandemi telah berakhir, Bali Bakti Anggara tetap menjadikan digitalisasi sebagai salah satu jalur penjualan. Pengalaman sebagai peserta UMKM EXPO (RT) Brillianpreneur menjadi salah satu acuannya. Apalagi dirinya mendapatkan dukungan dari perbankan khususnya BRI untuk permodalan.
Regional CEO BRI Denpasar, Recky Plangiten mengatakan pihaknya sangat mendukung langkah digitalisasi yang ditempuh oleh UMKM. Di era sekarang, digitalisasi mutlak harus diadopsi oleh pelaku usaha untuk bersaing secara kompetitif. Salah satu upaya BRI tersebut adalah dengan memberikan kemudahan dan kecepatan pelayanan KUR baik yang diajukan melalui Unit Kerja BRI maupun secara online.
Khusus bagi pelaku UMKM di Bali, mereka bisa mengajukan melalui kurbali.com yang merupakan kerjasama Pemerintah Provinsi Bali, OJK Regional 8 Bali Nusra, dan bank penyalur untuk memfasilitasi masyarakat mengajukan KUR lewat online.
“Selain itu, pengajuan KUR online juga bisa melalui kur.bri.co.id. Cara online ini lebih praktis karena masyarakat tidak perlu datang ke Bank saat pengajuan,” jelasnya
