Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

India Bakal Uji Coba Obat-Obatan Sirup Sebelum Diekspor

Kementerian Kesehatan India menerima pengajuan dari Central Drugs Standard Control Organization (CDSCO) pada bulan ini untuk melakukan uji coba.
Etilen Glikol
Etilen Glikol

Bisnis.com, JAKARTA – Badan pengawas obat-obatan India mengajukan usulan untuk melakukan pengujian terhadap obat batuk sirup di beberapa laboratorium pemerintah sebelum diekspor.

Dikutip Reuters dari News18.com pada Selasa (16/5/2023), usulan pengujian tersebut ditempuh menyusul obat batuk sirup menyebabkan kematian pada puluhan orang yang terjadi di Gambia dan Uzbekistan.

Kementerian Kesehatan India menerima pengajuan dari Central Drugs Standard Control Organization (CDSCO) pada bulan ini untuk melakukan uji coba dan sedang mempertimbangkannya.

"Usulannya adalah untuk menguji barang jadi di laboratorium pemerintah sebelum diekspor," kata seorang pejabat kementerian yang tidak disebutkan namanya kepada News18.com

Adapun pejabat tersebut menyatakan bahwa sirup-sirup tersebut bisa diuji di berbagai laboratorium yang dioperasikan oleh pemerintah atau negara bagian.

CDSCO menyarankan agar para pengekspor diminta untuk membuat “sertifikat analisis" terhadap produk yang diekspor dari laboratorium yang telah mendapat persetujuan.

Industri obat-obatan India yang bernilai US$41 miliar atau sekitar Rp 607,6 triliun mendapat guncangan hebat tahun lalu saat obat batuk sirup yang diproduksi oleh dua perusahaan yang berpusat di sekitar New Delhi diduga terkait dengan kematian sedikitnya 70 anak di Gambia dan 19 orang di Uzbekistan.

World Health Organization (WHO) mengungkapkan bahwa obat batuk sirup buatan perusahaan farmasi Maiden Pharmaceuticals Ltd, yang diekspor ke Gambia, salah satu negara di Afrika bagian Barat mengandung racun ethylene glycol (EG) dan diethylene glycol (DEG) yang mematikan yang biasanya digunakan untuk minyak rem pada mobil.

Pada Desember lalu, Uzbekistan mengatakan bahwa sejumlah anak telah meninggal di sana usai mengonsumsi obat batuk sirup yang diproduksi oleh perusahaan farmasi India yang lain, Marion Biotech yang mengandung EG dan DEG.

Namun, dua perusahaan farmasi terkait membantah tuduhan tersebut.

Kandungan tersebut dapat dimanfaatkan oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab untuk menggantikan propilen glikol, yang sebenarnya merupakan bahan dasar utama dari pembuatan obat sirup karena harganya yang lebih terjangkau.

Sementara itu, badan pengawas obat-obatan India menyampaikan kepada WHO bahwa propilen glikol yang digunakan oleh perusahaan Maiden dan Marion diperoleh dari perusahaan yang berpusat di New Delhi.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper