Bisnis.com, JAKARTA - Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan perkembangan harga komoditas unggulan Indonesia hingga April 2023 mengalami kenaikan secara bulanan. Namun,mengalami penurunan secara tahunan.
Deputi Bidang Metodologi dan Informasi Statistik BPS Imam Machdi memerinci komoditas-komoditas yang mengalami kenaikan secara bulanan (month-to-month/mtm), di antaranya minyak kelapa sawit, batu bara, nikel, dan juga minyak mentah.
“Minyak kelapa sawit per April harganya US$1.005,2 per metrik ton, naik 3,41 persen secara bulanan. Namun, turun 40,26 persen secara tahunan [year-on-year/yoy]. Batu bara US$194,3 per metrik ton, naik 3,77 persen, tapi turun secara yoy 37,50 persen. Nikel US$23,9 per metrik ton, naik 2,60 persen secara mtm dan turun 27,88 secara yoy,” ujar Imam dalam jumpa pers, Senin (15/5/2023).
Selanjutnya, harga minyak mentah meningkat menjadi US$82,5 per bbl atau naik 7,83 persen secara mtm. Namun, bila dibandingkan secara tahunan harga minyak mentah turun 20,26 persen yoy.
Sementara itu, komoditas bijih besi dan gas alam mengalami penurunan, baik secara bulanan maupun tahunan. Harga bijih besi berada di level US$117,4 per dmtu, turun secara mtm 8,55 persen dan secara yoy 22,39 persen.
Untuk harga gas alam juga tercatat turun menjadi US$2,2 pe MMbtu atau turun sebesar 6,24 persen secara mtm dan 66,91 persen secara mtm.
Baca Juga
Sementara itu, Imam menuturkan, sampai April 2023, nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat relatif lebih lemah dibandingkan Maret 2023. Hingga 28 April 2023, nilai tukar ditutup pada Rp14.661 per US$1 sehingga rata-rata kurs Jisdor pada April 2023 sebesar Rp14.844.