Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

IEA: Pasokan Gas Alam Global Diproyeksi Ketat Tahun Ini

Badan Energi Internasional atau International Energy Agency (IAE) memproyeksikan pasokan gas alam dunia bakal tetap ketat hingga akhir 2023
Liquefied Natural Gas (LNG)./Istimewa
Liquefied Natural Gas (LNG)./Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA — Badan Energi Internasional atau International Energy Agency (IAE) memproyeksikan pasokan gas alam dunia bakal tetap ketat hingga akhir 2023 ditopang oleh permintaan yang tinggi dari pasar Asia dan Timur Tengah.

Situasi itu belakangan mengimbangi permintaan yang mulai lesu dari Eropa sering dengan sistem kelistrikan yang diganti pembangkit berbasis energi baru terbarukan (EBT).

IAE memperkirakan konsumsi gas alam dari China naik 6 persen atau menyumbang sekitar 3 persen dari konsumsi keseluruhan di Asia. Sementara itu, permintaan di sejumlah negara maju Eropa turun 5 persen pada awal tahun ini. 

“Pasokan gas global akan tetap ketat pada 2023, dan keseimbangan global ditentukan oleh ketidakpastian tidak biasa yang lebar," tulis IEA dalam laporannya dikutip dari Bloomberg, Jumat (5/5/2023). 

Peningkatan konsumsi Asia yang ditopang pertumbuhan permintaan dari China selepas pandemi diperkirakan bakal meningkatkan impor gas alam cair atau LNG sebesar 15 persen tahun ini. Kendati demikian, pertumbuhan itu masih di bawah level sepanjang 2021 lalu. 

Permintaan gas India diproyeksikan meningkat sebesar 4 persen, menyusul penurunan di tengah melonjaknya harga pada tahun 2022 lalu.

Di tempat lain, konsumsi gas di Timur Tengah diperkirakan naik 2 persen, sebagian besar karena Iran dan Arab Saudi. Di Amerika Utara, penurunannya sebesar 2 persen karena lebih sedikit bahan bakar yang digunakan untuk pemanas dan pembangkit listrik. Permintaan global diperkirakan akan tetap datar

“Prospek yang membaik untuk pasar gas pada tahun 2023 bukanlah jaminan terhadap volatilitas di masa depan dan tidak boleh menjadi gangguan dari langkah-langkah untuk memitigasi potensi risiko,” kata IEA.

Sementara itu, Amerika Serikat akan menjadi pengekspor LNG utama dunia tahun ini, pasokan bahan bakar global diperkirakan akan meningkat hanya sebesar 4 persen. Kendati demikian, pasokan itu tidak cukup untuk mengimbangi perkiraan penurunan pengiriman pipa Rusia, menurut badan tersebut.

Impor LNG di negara-negara maju Eropa diperkirakan akan menurun untuk sisa tahun ini, setelah membukukan pertumbuhan yang kuat di kuartal pertama. Perubahan tersebut disebabkan oleh kebutuhan penyimpanan yang lebih rendah dan permintaan gas yang berkurang.

Konsumsi gas Eropa turun 16 persen untuk periode pemanasan musim dingin 2022 dan menandai penurunan paling tajam secara absolut untuk setiap musim dingin dalam catatan IEA. Namun, faktor terkait cuaca hanya menyumbang 40 persen dari penurunan permintaan di kawasan itu. Faktor lain termasuk kebijakan hemat gas, penggantian bahan bakar, dan kenaikan harga energi.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper