Bisnis.com, JAKARTA – PT Kereta Commuter Indonesia atau KAI Commuter mengatakan kegiatan operasional dan pergerakan penumpang di Stasiun Tanah Abang tidak mengalami gangguan di tengah proses pembangunan stasiun baru.
Hal tersebut diungkapkan oleh VP Corporate Secretary KAI Commuter Anne Purba saat ditemui di Kantor KAI Commuter, Jakarta pada Rabu (3/5/2023).
Anne menjelaskan, proses pembangunan stasiun baru di Tanah Abang telah dimulai sejak pekan lalu. Hal tersebut ditandai dengan adanya groundbreaking yang dilaksanakan pada Minggu (30/4/2023) lalu oleh Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi.
Dia menuturkan, kegiatan operasional dan mobilitas penumpang pada stasiun eksisting di Tanah Abang hingga saat ini berjalan normal. Hal ini mengingat proses pembangunan stasiun baru tidak dilakukan pada bangunan eksisting.
“Berbeda dengan Stasiun Manggarai, kegiatan di Stasiun Tanah Abang tidak terganggu proses konstruksi karena mereka membangun gedung baru,” jelasnya.
Anne melanjutkan, pembangunan stasiun baru tersebut diharapkan dapat meningkatkan kapasitas pelayanan di Tanah Abang hingga mencapai 300.000 penumpang per hari. Adapun, Stasiun Tanah Abang saat ini melayani sekitar 100.000 hingga 120.000 penumpang per harinya.
Baca Juga
Dia menuturkan, fase pertama stasiun baru tersebut ditargetkan sudah dapat digunakan pada Desember 2023. Adapun nilai investasi yang dialokasikan pada tahap I mencapai Rp380 miliar.
Adapun, Stasiun Tanah Abang baru tersebut nantinya akan digunakan untuk KRL Jabodetabek dan Kereta Bandara Soekarno-Hatta. Anne mengatakan, sejauh ini belum ada rencana penggunaan Stasiun Tanah Abang baru untuk kegiatan pengangkutan penumpang Kereta Api Jarak Jauh (KAJJ).
Sebelumnya, Kementerian Perhubungan (Kemenhub) menyebutkan pengembangan yang dilakukan pada Stasiun Tanah Abang diantaranya adalah pembangunan stasiun baru, penambahan jalur kereta dari empat menjadi enam jalur, penambahan peron dari dua menjadi empat, dan penataan fasilitas integrasi antarmoda.
Ruang lingkup pekerjaan dari masing-masing pihak yaitu Kemenhub membangun Stasiun baru, emplasement (rel, persinyalan), Jembatan Penyeberangan Orang (JPO) di atas jalur KA. Kemudian, Pemprov DKI Jakarta membangun pelebaran jalan dan fasilitas integrasi antar moda. Sedangkan PT KAI membangun area parkir, pembongkaran Depo dan Stasiun Tanah Abang eksisting.
Stasiun akan dibangun dengan luas bangunan utama 12.000 meter persegi, dan dengan bangunan 2 lantai, yang dilengkapi dengan bangunan komersil dan fasilitas pendukung serta fasilitas disabilitas.