Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pinterest Proyeksi Pendapatan di Bawah Ekspektasi pada Kuartal II/2023

Pinterest mencatat kenaikan pendapatan 5 persen menjadi US$602,58 juta pada kuartal I/2023.
Cara download video dari pinterest./pexels
Cara download video dari pinterest./pexels

Bisnis.com, JAKARTA – Perusahaan platform sharing gambar Pinterest Inc memproyeksi pendapatan pada kuartal kedua akan tumbuh di bawah proyeksi Wall Street.

Hal tersebut disebabkan karena platform yang menyediakan berbagai inspirasi visual tersebut bergulat dengan penurunan belanja iklan.

Dilansir dari Reuters pada Jumat (28/4/2023) Pinterest mencatat kenaikan pendapatan 5 persen menjadi US$602,58 juta pada kuartal I/2023, di atas ekspektasi analis sebesar US$592,99 miliar.

Pinterest memperkirakan bahwa pertumbuhan pendapatan pada kuartal II/2023 sejalan dengan pertumbuhan pendapatan pada kuartal pertama dan keempat tahun 2022 sebesar 4 persen. Angka ini di bawah proyeksi analis Wall Street yang memperkirakan pendapatan tumbuh 6,15 persen pada kuartal II/2023.

Menurut data Refintiv, pengguna aktif bulanan global pada platform Pinterest mengalami pertumbuhan sebesar 7 persen menjadi 463 juta, yang artinya di atas perkiraan 454,03 juta.

Pinterest mengatakan bahwa pasar iklan mulai stabil, tetapi pasar masih belum sepenuhnya pulih.

Sementara itu, perusahaan serupa Snap Inc juga mencatatkan penurunan pendapatan pada kuartal I/2023 dan mengingatkan bahwa kinerja kuartal selanjutnya juga dapat berada di bawah ekspektasi.

Penjual iklan digital yang lebih kecil seperti Pinterest dan Snap kehilangan cengkramannya akibat persaingan yang cukup sengit dengan perusahaan teknologi besar seperti Alphabet dan Meta Platforms, sebab, pihak pengiklan cenderung memilih platform yang telah teruji.

Dilansir dari Reuters pada Jumat (28/4/2023), Pinterest mengumumkan bahwa mereka membuka permintaan iklan pihak ketiga yang dapat membuat pihak lain menayangkan iklan pada platformnya untuk memperkuat bisnis iklannya.

"Kami yakin CEO Bill Ready yang baru saja ditunjuk sedang mencari cara untuk lebih memanfaatkan platformnya di sisi e-commerce, menciptakan lebih banyak pengalaman belanja bagi pelanggan yang menggunakan platform tersebut", kata Angelo Zino, analis ekuitas senior di CFRA Research.

CEO Ready sebelumnya mengungkapkan bahwa perusahaan menggunakan teknologi kecerdasan buatan (AI) generasi terbaru guna melahirkan iklan yang lebih baik.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper