Bisnis.com, JAKARTA — Pemerintah berencana mengangkat isu bahan baku dan ekosistem kendaraan listrik dalam Konferensi Tingkat Tinggi atau KTT Asean yang rangkaian pertemuannya berlangsung pada Mei 2023.
Hal tersebut disampaikan oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto usai rapat terbatas (ratas) di Istana Kepresidenan, Jakarta pada Kamis (28/4/2023). Presiden Joko Widodo memimpin rapat bersama sejumlah menteri.
Airlangga menyebut bahwa setidaknya terdapat dua target dari dirinya yang memimpin pembahasan ekonomi untuk KTT Asean, yakni mendorong Digital Economic Framework Agreement (DEFA) dan pembahasan ekosistem kendaraan listrik di Asia Tenggara.
"Jadi, EV [electric vehicle] ecosystem di Asean ini salah satu yang akan didorong juga di pertemuan di Labuan Bajo [KTT Asean]," ujar Airlangga pada Kamis (28/4/2023).
Menurutnya, di Asean terdapat dua produsen kendaraan listrik, yakni Indonesia dan Thailand. Namun, hanya Indonesia yang memiliki bahan baku untuk memproduksi baterai—komponen utama kendaraan listrik.
"Dari ekosistem itu kita akan bangun. Nah, siapa yang punya bahan baku lagi di luar Indonesia, Filipina ada juga. Jadi, ini akan kita bangun bersama," ujarnya.
Baca Juga
Pemerintah memang menunjukkan keseriusan dalam membangun industri kendaraan listrik di dalam negeri. Salah satu langkah terbaru adalah dengan merealisasikan pemberian subsidi bagi kendaraan listrik, baik untuk pembelian maupun konversi mesin.
Pengembangan ekosistem kendaraan listrik di Asean akan berpengaruh bagi Indonesia, baik posisinya sebagai negara produsen kendaraan listrik maupun negara yang memiliki bahan baku baterai.