Bisnis.com, JAKARTA – Pemerintah dan PT Jasa Marga (Persero) Tbk. (JSMR) menyepakati untuk memberikan potongan harga atau diskon sebesar 20 persen bagi pemudik yang melewati jalur tol pada tanggal di luar puncak arus balik.
Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy menjelaskan berdasarkan prediksi yang dilakukan oleh Jasa Marga setidaknya sebanyak 203.000 kendaraan melakukan perjalanan mudik via jalur tol pada 24 April 2023 dan 25 April 2023 menuju Jakarta dan sekitarnya.
Alhasil, Muhadjir menyimpulkan bahwa pada 24 April dan 25 April, serta 1 Mei akan menjadi puncak arus balik bagi pemudik. Untuk mencegah kepadatan lalu lintas di jalur tol, dia meminta agar masyarakat yang tidak mendesak untuk kembali ke Ibu Kota bisa menunda jadwal balik pada 26 April hingga 30 April.
Namun, tentu saja bagi pemudik yang tidak mungkin menunda tidak ada larangan untuk mudik pada 24 April dan 25 April. Dalam rangka mencegah agar pemudik tidak balik ke Jakarta saat puncak arus mudik, operator tol akan menerbitkan kebijakan potongan harga atau diskon tiket jalan tol.
Muhadjir menegaskan kebijakan potongan harga tersebut dilakukan setelah melakukan rapat koordinasi dengan Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) dan Badan Pengelola Jalan Tol (BPJT). Ruas yang akan mendapatkan potongan harga tersebut adalah GT Kalikangkung di ruas Tol Cikampek sesuai dengan jadwal yang ditetapkan oleh Jasa Marga.
“Inisiatif Jasa Marga dan seluruh operator memberikan diskon 20 persen di ruas tol Semarang- Jakarta mulai 26 April sampai 29 April 2023. Mulai jam 6 pagi diakhiri jam 6 pagi,” terangnya usai rapat koordinasi penanganan arus balik, Minggu (23/4/2023).
Baca Juga
Adapun, sejauh ini, dia juga menilai penanganan arus mudik berjalan cukup lancar.
Sementara itu, Kapolri Listyo Sigit menyampaikan arus mudik 2023 merupakan puncak jumlah pemudik tertinggi sepanjang 2019 sampai 2022. Dengan demikian, dia menilai arus balik pada tahun ini juga menjadi arus balik tertinggi sehingga perlu dilakukan upaya dan langkah rekayasa lalu lintas baik di jalur tol maupun arteri.
“Kami sampaikan kepada rekan media pemberlakuan langkah rekayasa mulai dari one way, contra flow dan kemungkinan ganjil genap akan diberlakukan agar beban jalan pada puncak arus balik bisa diurai dan didistribusikan,” jelasnya.
Menurutnya, apabila beban puncak kepadatan pada 24 April 2023 dan 25 April 2023 tak terurai, dapat dipastikan jalur jalan akan stuck. Pasalnya, beban ruas jalan beban melampaui kapasitas di jalan tol dan arteri .
“Ini tentunya perlu dilakukan langkah-langkah seperti saat one way pada puncak arus mudik kemarin. Kami akan lakukan langkah sama mulai dari 414 km gerbang tol Kalikangkung,” tekannya.
