Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Perusahaan Big 4 Deloitte AS akan PHK 1.200 Karyawan

Deloitte berencana memangkas sekitar 1.200 pekerjaan di Amerika Serikat (AS) atau sekitar 1,4 persen dari tenaga kerjanya
Kantor Deloitte berdiri di 2 New Square pada 2 Oktober 2018 di London, Inggris. Pemerintah telah menyerukan peninjauan industri audit Inggris setelah serangkaian skandal termasuk runtuhnya Carillion dan BHS mengungkapkan kegagalan serius dalam proses audit. Firma akuntansi Empat Besar, yaitu Deloitte, PwC, Ernst & Young (EY) dan KPMG mengaudit sebagian besar perusahaan terbuka terbesar di Inggris. Bloomberg/Jack Taylor/Getty Images Europe
Kantor Deloitte berdiri di 2 New Square pada 2 Oktober 2018 di London, Inggris. Pemerintah telah menyerukan peninjauan industri audit Inggris setelah serangkaian skandal termasuk runtuhnya Carillion dan BHS mengungkapkan kegagalan serius dalam proses audit. Firma akuntansi Empat Besar, yaitu Deloitte, PwC, Ernst & Young (EY) dan KPMG mengaudit sebagian besar perusahaan terbuka terbesar di Inggris. Bloomberg/Jack Taylor/Getty Images Europe

Bisnis.com, JAKARTA - Deloitte berencana memangkas sekitar 1.200 pekerjaan di Amerika Serikat (AS) atau sekitar 1,4 persen dari tenaga kerjanya di negara tersebut.

Diketahui, bahwa upaya pemangkasan ini dilakukan oleh Deloitte sebagai respons terjadinya perlambatan dalam bisnis konsultasi. Hal ini menciptakan ketidakpastian antara karyawan dan calon karyawan. 

Mengutip dari pemberitaan Bloomberg (22/4/2023), Managing Director, Jonathan Gandal mengungkapkan melalui emailnya bahwa dirinya menolak mengatakan bahwa pertumbuhan yang terjadi melambat. Menurutnya, bahwa bisnis Deloitte AS terus mengalami permintaan klien yang kuat. 

“Saat pertumbuhan dalam praktik tertentu melambat, kami mengambil tindakan personal yang sederhana jika diperlukan” tuturnya, mengutip dari Bloomberg (22/4/2023). 

Pada sisi lain, menurut laporan perusahaan, jumlah karyawan Deloitte di AS tumbuh sebesar 25 persen menjadi lebih dari 86.000 dari tahun lalu (year-on-year/yoy). 

Jika melihat dari perusahaan saingan, banyak dari perusahaan tersebut juga melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK). Contohnya, KPMG pada bulan Februari memberhentikan kurang dari 2 persen tenaga kerja AS, Accenture memangkas 2,5 persen dari keseluruhan stafnya, dan Ernst & Young (EY) mengatakan bahwa sebesar 5 persen pekerja AS akan kehilangan pekerjaan. 

Selain itu, McKinsey & Co. juga diketahui melakukan PHK terbesar yang pernah ada, dengan mengurangi sekitar 2.000 pekerjaan. 

Mengutip Bloomberg, perusahaan-perusahaan tersebut memberi saran kepada klien bagaimana melakukan PHK. Perusahaan juga mengurangi kegiatan perekrutan yang telah berlangsung dalam beberapa tahun, dan beberapa perusahaan juga menunda tanggal mulai bagi karyawan baru. 

EY sendiri berencana mempekerjakan ribuan orang lebih sedikit pada tahun ini dari perkiraan semula. EY juga menghadapi masalah dari rencana pemisahan unit usaha yang dibatalkan. 

Mitra pengelola laporan penelitian Kennedy, Tom Rodenhauser mengatakan bahwa dampak pergeseran dalam rekrutmen sendiri telah memperburuk beberapa lulusan baru terutama bagi mereka yang ingin bercita-cita untuk berkarir di bidang konsultasi. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper