Bisnis.com, JAKARTA — PT Pertamina (Persero) menyebutkan proses distribusi BBM selama arus mudik berjalan lancar dan tidak mengalami kelangkaan.
Hal tersebut diungkapkan oleh Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati, Sabtu (22/4/2023).
Nicke menjelaskan, penyaluran BBM selama arus mudik dinilai berhasil ditangani dengan baik.
Data dari Pertamina Integrated Command Centre menyebutkan puncak arus mudik terjadi pada 20 April 2022 atau pada H-2.
Dia juga memastikan pasokan dan stok bahan bakar selama arus mudik terjaga dengan baik.
Pertamina juga memastikan tidak adanya kelangkaan bahan bakar pada jalur-jalur mudik.
Baca Juga
"Alhamdulillah sudah berhasil kita tangani dengan baik. Tidak ada kelangkaan di jalur-jalur mudik. Laporan monitoring seperti ini dikeluarkan setiap hari," jelasnya pada Sabtu (22/4/2023).
Adapun, dalam 3 hari ke depan Pertamina akan fokus mengelola pasokan BBM di daerah-daerah tujuan mudik dan wisata. Selanjutnya, Pertamina akan kembali mempersiapkan diri menyambut arus balik pada Selasa (25/4/2024) hingga akhir pekan depan.
Adapun, Nicke kembali mengimbau masyarakat menggunakan pembayaran nontunai atau cashless payment untuk pembelian BBM.
Hal tersebut untuk mempercepat transaksi pembelian serta meningkatkan tingkat keamanan transaksi
"Pembayaran dengan metode cashless juga agar tidak terjadi antrian di SPBU," ujarnya.
Sementara itu Pertamina membukukan kinerja positif untuk periode 2022 dengan mencatatkan laba bersih sebesar US$3,8 miliar atau setara dengan Rp56,6 triliun. Torehan itu meningkat 56 persen dari laba tercatat sepanjang 2021.
Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati mengatakan perseroan tetap dapat meningkatkan kinerja sepanjang tahun lalu di tengah volatilitas harga minyak mentah dunia serta dinamika nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS).
Sepanjang 2022, setoran Pertamina untuk penerimaan negara mencapai Rp307,2 triliun yang terdiri dari pajak, dividen, PNBP, minyak mentah dan/atau kondensat bagian negara, serta signature bonus.
Jumlah setoran ke negara ini meningkat 83 persen dibandingkan capaian 2021. Adapun khusus setoran pajak, Pertamina telah membayarkan Rp219,06 triliun, naik 88 persen dibandingkan 2021.