Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Sri Mulyani Cek Bea Cukai Soetta Usai Balik dari Amerika Serikat

Peninjauan tersebut dilakukan Menkeu Sri Mulyani untuk memastikan seluruh proses bisnis telah dijalankan oleh Bea Cukai secara profesional. 
Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati pengecekan kesiapan layanan bea cukai di Bandara Internasional Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, Minggu (9/4/2023). Dok Instagram @smindrawati
Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati pengecekan kesiapan layanan bea cukai di Bandara Internasional Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, Minggu (9/4/2023). Dok Instagram @smindrawati

Bisnis.com, JAKARTA – Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengecek proses pelayanan Bea Cukai Bandara Soekarno-Hatta atau Soetta usai menghadiri rangkaian agenda IMF-World Bank Spring Meetings 2023 di Amerika Serikat (AS). 

Berdasarkan penuturannya di akun media sosial @smindrawati, peninjauan tersebut untuk memastikan seluruh proses bisnis telah dijalankan oleh Bea Cukai secara profesional. 

“Kali ini, saya memilih untuk melihat proses pelayanan Bea Cukai. Saya ingin memastikan seluruh proses bisnis dijalankan secara profesional dan lancar,” ujarnya, Senin (17/4/2023). 

Dalam kesempatan itu, Sri Mulyani juga sempat berbincang dengan beberapa penumpang, yang sebagian merupakan pekerja migran Indonesia. Mereka baru tiba di Tanah Air dalam rangka mudik untuk merayakan Lebaran 2023. 

Menurut penuturannya, pekerja migran dari Jepang, Korea, Arab Saudi, hingga Kuwait ini mengaku telah dilayani dengan baik dan profesional oleh Bea Cukai. 

“Mereka semua memberikan testimoni yang sama, dilayani dengan baik dan profesional oleh Bea Cukai. Senang sekali melihat wajah semringah para pahlawan devisa negara ini. Salam bagi keluarga di rumah,” ujar Bendahara Negara tersebut. 

Sri Mulyani diketahui baru saja menghadiri pertemuan musim panas atau Spring Meeting IMF-World Bank di AS untuk membahas seputar perkembangan ekonomi global terkini. Pertemuan ini juga merupakan rangkaian Presidensi India G20. 

Dia menyampaikan sesi pertama pertemuan Finance Ministers and Central Bank Governors (FMCBG) Meeting membahas kondisi ekonomi global yang saat ini tidak terlalu baik. 

Selain itu, Menkeu juga mengatakan rapat juga membahas stabilitas sistem keuangan yang terpengaruh oleh kondisi pelemahan ekonomi dan kebijakan suku bunga di berbagai negara.  

“Mulai dari pelemahan ekonomi global, kebijakan moneter, food and energy security, hingga stabilitas sistem keuangan menjadi topik utama rapat kami. Kami sepakat, dunia perlu waspada, namun tetap optimis bahwa tahun depan kondisi akan membaik,” tuturnya.  

Sri Mulyani menilai forum tersebut dapat menjadi pengingat bahwa kerja sama yang baik di tingkat global sangat diperlukan. Pasalnya, krisis yang terjadi saat ini tidak hanya dialami oleh satu atau dua negara, melainkan seluruh dunia.

Dalam laporan World Economic Outlook edisi April 2023, Dana Moneter Internasional (IMF) merevisi proyeksi pertumbuhan ekonomi global dari semula 2,9 persen menjadi 2,8 persen 

Penurunan tersebut seiring dengan terjadinya gejolak sektor keuangan di AS dan Eropa, yang semakin diperparah dengan tingginya tekanan inflasi. Inflasi global diproyeksikan naik menjadi 7 persen pada 2023 dan 4,9 persen tahun 2023.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper