Bisnis.com, JAKARTA - Defisit anggaran pemerintah Amerika Serikat (AS) mencapai US$1,1 triliun pada paruh pertama tahun fiskal 2023. Angka tersebut melonjak 63 persen dibandingkan dengan tahun lalu (year-on-year/yoy).
Melebarnya defisit anggaran AS didorong oleh pengeluaran yang lebih tinggi untuk pendidikan, tunjangan kesehatan dan pembayaran bunga utang.
Besaran defisit untuk bulan Maret 2023 mencapai US$378 miliar, menurut angka-angka anggaran bulanan yang dirilis oleh Departemen Keuangan AS seperti dikutip dari Bloomberg, Kamis (14/4/2023). Adapun, perbandingan dari tahun ke tahun disesuaikan untuk memperhitungkan perbedaan kalender.
Pembayaran bunga atas utang yang belum dibayar dalam semester I/2023 mencapai $384 miliar atau meningkat 32 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu (yoy)
Biaya tersebut meningkat karena Federal Reserve (The Fed) menaikkan suku bunga acuan untuk memerangi inflasi, sehingga memaksa pemerintah untuk membayar imbal hasil yang lebih tinggi kepada pembeli surat utang negara.
Departemen Kesehatan dan Layanan Kemanusiaan juga mengalami kenaikan pengeluaran menjadi US$843 miliar pada semester I/2023, melonjak 5 persen, yang sebagian besar disebabkan oleh meningkatnya biaya Medicare dan Medicaid.
Baca Juga
"Pengeluaran Departemen Pendidikan meningkat 76 persen menjadi US$124 miliar pada semester pertama, sebagian karena biaya yang terkait dengan program pengampunan pinjaman pemerintahan Presiden Joe Biden," kata seorang pejabat Departemen Keuangan dalam sebuah panggilan telepon dengan wartawan.
Pembayaran Federal Deposit Insurance Corp. untuk melindungi deposan di Silicon Valley Bank dan Signature Bank yang gagal menambah anggaran US$29 miliar pada pengeluaran di bulan Maret.
Namun, pengeluaran tersebut ditutupi oleh penerimaan sebelumnya yang berasal dari biaya yang dibayarkan oleh bank-bank anggota Federal Deposit Insurance Corporation atau FDIC.