Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rupiah Menguat, Cadangan Devisa RI Diproyeksi Naik pada Akhir 2023

Nilai tukar rupiah yang cenderung terapresiasi pada akhir Maret 2023, membuat cadangan devisa tidak banyak terkuras untuk stabilisasi rupiah.
Karyawan memperlihatkan uang rupiah dan dolar AS di gerai penukaran mata uang asing Dolarindo di Jakarta, Rabu (6/72022). Bisnis/Arief Hermawan P
Karyawan memperlihatkan uang rupiah dan dolar AS di gerai penukaran mata uang asing Dolarindo di Jakarta, Rabu (6/72022). Bisnis/Arief Hermawan P

Bisnis.com, JAKARTA – Posisi cadangan devisa Indonesia pada Maret 2023 diperkirakan akan meningkat dan bertahan di atas US$140 miliar, salah satunya imbas dari penguatan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS. 

Direktur Eksekutif Center of Reform on Economics (CORE) Indonesia Mohammad Faisal mengatakan bahwa cadangan devisa Indonesia berpeluang meningkat dari posisi Februari 2023 yang mencapai US$140,3 miliar.

“Cadangan devisa berpeluang untuk meningkat lagi dari posisi sekarang di US$140,3 miliar, berpeluang di atas US$140 miliar, bahkan tidak menutup kemungkinan sampai akhir tahun bisa mencapai US$150 miliar,” katanya kepada Bisnis, Minggu (9/4/2023).

Menurut Faisal, kenaikan cadangan devisa pada Maret 2023 didorong oleh dua faktor. Pertama, surplus neraca perdagangan yang masih tinggi meski tren harga komoditas cenderung menurun.

“Devisa juga ditentukan oleh impor, sementara impor juga mengalami penurunan sehingga surplus perdagangan masih melebar,” jelasnya.

Selain itu, Faisal mengatakan tekanan terhadap nilai tukar rupiah juga melemah, tercermin dari nilai tukar rupiah yang cenderung terapresiasi pada akhir Maret 2023, sehingga cadangan devisa tidak banyak terkuras untuk stabilisasi rupiah.

“Jadi tidak ada faktor penggerus yang kuat dengan adanya apresiasi nilai tukar rupiah. Menurut saya cadangan devisa masih cenderung mengalami peningkatan,” kata Faisal.

Adapun, posisi cadangan devisa Indonesia pada Februari 2023 yang tercatat sebear US$140,3 miliar merupakan yang tertinggi dalam setahun terakhir.

Bank Indonesia (BI) menyatakan bahwa posisi cadangan devisa tersebut setara dengan pembiayaan 6,2 bulan impor atau 6,0 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah.

Selain itu, posisi cadangan devisa ini juga masih berada di atas standar kecukupan internasional sekitar 3 bulan impor. 

Oleh karena itu, BI menilai bahwa posisi cadangan devisa pada Februari 2023 mampu mendukung ketahanan sektor eksternal serta menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan.

BI pun memandang bahwa cadangan devisa tetap memadai, yang didukung oleh stabilitas dan prospek ekonomi yang terjaga, seiring dengan berbagai respons kebijakan dalam menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan guna mendukung proses pemulihan ekonomi nasional.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Maria Elena
Editor : Farid Firdaus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper