Bisnis.com, JAKARTA — CEO JPMorgan Chase & Co. Jamie Dimon menilai regulasi perbankan di Amerika Serikat (AS) dan kebijakan Federal Reserve (The Fed) punya andil membuat Silicon Valley Bank (SVB) bangkrut.
Hal ini diungkapkan olehnya melalui surat tahunan kepada para pemegang saham pada hari Selasa (4/4/2023).
Dalam surat tersebut, baru kali ini Dimon menyertakan pernyataan yang tajam mengenai regulasi. Sia membahas aturan permodalan yang mendorong bank untuk menggunakan aset berbunga rendah, yang kehilangan nilainya saat suku bunga melonjak.
“Ironisnya, bank didorong untuk memiliki sekuritas pemerintah yang sangat aman karena dianggap sangat likuid oleh regulator dan memiliki persyaratan modal yang sangat rendah,” tuturnya, mengutip Bloomberg, Rabu (5/4/2023).
Dimon juga melanjutkan, bahwa lebih buruknya lagi The Fed tidak melakukan stress test mengenai apa yang terjadi terhadap bank-bank ketika suku bunga melonjak.
Dengan kejadian tersebut, ketika deposan yang tidak diasuransikan di SVB menyadari bahwa mereka kehilangan uang dengan menjual sekuritas untuk memenuhi permintaan penarikan, mereka berlomba untuk menarik uang mereka sehingga regulator kemudian turun tangan dan menyitanya.
Baca Juga
Kemudian, Dimon juga menambahkan bahwa hal tersebut bukanlah untuk membebaskan manajemen bank, namun hanya menjelaskan bahwa saat ini bukan waktu terbaik bagi banyak pemain.
Dimon kemudian mengatakan bahwa seluruh faktor yang bertabrakan menjadi sangat penting, ketika pasar lembaga pemeringkat, dan penabung fokus pada hal tersebut.
Sebelumnya, Dimon telah bertugas di JPMorgan sejak 2005 dan menjadi satu-satunya CEO bank besar yang telah melewati krisis keuangan 2008 dan masih aktif memimpin.
Adapun Dimon merupakan seorang pemimpin industri yang paling menonjol dan vokal, surat tahunannya kemudian dilabeli oleh para bankir, pedagang, investor, dan juga sebagai pemberi sinyal mengenai apa yang akan datang dalam bisnis.