Bisnis.com, JAKARTA - Harga cabai keriting di Pasar Rawamangun, Jakarta Timur per Senin (3/4/2023) terpantau turun dari Rp60.000 per kg menjadi Rp40.000 per kg. Namun, ada kemungkinan harga cabai keriting naik di atas Rp80.000 per kg menjelang Idulfitri.
Upi, pemilik UD Anak Salido mengungkapkan, meroketnya harga cabai jelang Lebaran disebabkan oleh biaya transportasi yang meningkat dua kali lipat.
“Jelang Lebaran naik 100-200 persen, [bisa] di atas Rp80.000 per kg karena transportasi. [Naiknya] dua kali lipat,” kata Upi saat ditemui di Pasar Rawamangun, Jakarta Timur, Senin (3/4/2023).
Menanggapi hal tersebut, Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi mengungkapkan, pemerintah daerah sebetulnya memiliki biaya tak terduga (BTT) yang dapat digunakan untuk memobilisasi stok dari produksi ke daerah.
“BTT itu ada di setiap pemerintah provinsi, kabupaten/kota itu punya,” ujar Arief.
Lebih lanjut, Arief menjelaskan, pemerintah daerah harus lebih aktif untuk bertemu dengan pedagang-pedagang di pasar guna mengetahui permasalahan yang ada.
Baca Juga
Selain itu, diperlukan kolaborasi antara pemerintah daerah dan BUMD untuk mencegah inflasi.
Berdasarkan Pusat Informasi Harga Pangan Strategis (PIHPS) Nasional, Senin (3/4/2023), harga berbagai jenis cabai tercatat menurun.
Harga cabai merah besar turun 10,06 persen menjadi Rp40.250 per kg, cabai merah keriting turun 13,03 persen menjadi Rp37.700 per kg, cabai rawit hijau turun 15,25 persen menjadi Rp36.950 per kg, dan cabai rawit merah turun 10,08 persen menjadi Rp50.850 per kg.