Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pakai Dana IPO, IPCM Tambah Armada Kapal Tunda

IPCM berhasil meluncurkan tiga kapal pandu dan satu kapal tunda baru dan melakukan beberapa penandatanganan perjanjian kerja sama baru.
Kapal pemandu milik PT Jasa Armada Indonesia menarik kapal penumpang di Pelabuhan Tanjung Priok./JIBI
Kapal pemandu milik PT Jasa Armada Indonesia menarik kapal penumpang di Pelabuhan Tanjung Priok./JIBI

Bisnis.com, JAKARTA — PT Jasa Armada Indonesia Tbk. (IPCM) telah merealisasikan dana hasil penawaran saham publik perdana atau initial public offering dalam pembangunan kapal tunda.

Direktur Utama IPCM Shanti Puruhita mengatakan bahwa salah satu milestone yang perseroan berhasil realisasikan sepanjang 2022 adalah dengan menyelesaikan pembangunan kapal tunda Abimanyu V.

“Dengan selesainya Kapal Abimanyu V, maka semua rangkaian pembangunan kapal yang pembiayaannya menggunakan dana hasil IPO yakni Abimanyu I, II, III, IV dan V, telah berhasil dituntaskan,” ujarnya, Kamis (25/3/2023).

Selain itu, emiten berkode saham IPCM juga berhasil meluncurkan tiga kapal pandu dan satu kapal tunda baru dan melakukan beberapa penandatanganan perjanjian kerja sama sepanjang tahun lalu.

Salah satunya adalah perjanjian kerja sama pelayanan di Teluk Weda berkolaborasi dengan PT Langlang Laju Layang, yang merupakan ekspansi awal bisnis IPCM di Wilayah Timur Indonesia.

Kinerja ciamik IPCM turut didukung oleh pangsa pasar yang terus meluas serta perekonomian yang semakin membaik pada 2022. Strategi IPCM dalam melakukan adaptasi secara cepat memungkinkan Perseroan mengambil kesempatan pemulihan kondisi ekonomi pada 2022.

Sepanjang 2022 lalu, IPCM mencatatkan laba bersih senilai Rp150,6 miliar atau meningkat 10 persen dibanidngkan dengan pada tahun lalu yang senilai Rp136,6 miliar. Pendapatan pada 2022 naik 19,5 persen dari Rp820 miliar menjadi Rp980 miliar dengan kontributor utama jasa pelabuhan umum sebesar Rp504 miliar atau 51,4 persen dari total pendapatan, naik 19 persen dari Rp 424 miliar pada akhir tahun 2021.

Kontributor pendapatan lainnya adalah jasa Terminal Untuk Kepentingan Sendiri (TUKS) sebesar Rp 171 miliar yang memberikan kontribusi 17,5 persen, diikuti jasa pengelolaan kapal dan jasa marine lainnya yang masing-masing senilai Rp54 miliar dan Rp51 miliar.

Selain kenaikan pendapatan, beban pokok pendapatan juga meningkat 18 persen dari Rp572 miliar menjadi Rp678 miliar pada tahun berjalan, utamanya dikarenakan meningkatnya biaya BBM. Laba usaha tercatat meningkat sebesar 9 persen dari Rp159 miliar menjadi Rp174 miliar.

Perseroan juga berhasil mencatatkan laba komprehensif tahun 2022 senilai Rp150,6 miliar yang merupakan peningkatan sebesar 10 persen dari Rp137 miliar dari periode yang sama tahun lalu. IPCM mencatatkan kenaikan total aset sebesar 7 persen dari Rp1,43 triliun pada 2021 menjadi Rp1,49 triliun pada akhir 2022.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper