Bisnis.com, JAKARTA - Bank Sentral Amerika Serikat Federal Reserve mengidenfitikasi dan mengigatkan mengenai risiko kegagalan Silicon Valley Bank (SVB) beberapa pekan sebelum bank ini bangkrut.
Wakil Ketua Dewan Federal Reserve untuk Pengawasan Michael S. Barr mengungkapkan temuan risiko SVB dalam kesaksian pada sidang Komite Urusan Perbankan, Perumahan, dan Perkotaan Senat pada Selasa (28/3/2023).
Barr menuturkan bahwa masalah mengenai SVB baru pertama kali diketahui pada pertengahan Februari 2023.
"Sejauh pengetahuan saya, saya pertama kali mengetahui tentang masalah di Silicon Valley Bank sehubungan dengan risiko suku bunga pada pertengahan Februari 2023," Tuturnya dikutip dari Reuters (29/3/23).
Barr mengatakan kepada Komite Perbankan Senat, bahwa staf the Fed melakukan presentasi kepada dewan bank sentral pada pertengahan Februari dengan menyoroti risiko bunga SVB dan mengindikasikan untuk ditinjau lebih lanjut.
"Saya yakin ini adalah pertama kalinya saya mengetahui tentang risiko suku bunga di Silicon Valley Bank." Ucap Barr.
Baca Juga
Sebelumnya pada November 2021, staf pengawas the Fed telah menyampaikan keprihatinan yang cukup serius mengenai manajemen risiko suku bunga dan likuiditas SVB serta menuntut perbaikan dari bank.
Kemudian, pada pertengahan 2022, staf the Fed menganggap manajemen SVB kurang baik dan melarang bank tumbuh melalui merger atau akuisisi.
Pada Oktober 2022, Pengawas the Fed membawa masalah tersebut ke kepada keuangan SVB, dan menyampaikan kekhawatiran tambahan kepada manajemen SVB pada November.
Namun, Barr mengatakan bahwa masalah tersebut tidak diperhatikan sampai presentasi staf bulan lalu.