Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

China Bakal Pertahankan Level Pertumbuhan Ekonomi untuk Percepat Transisi

Hal tersebut diungkapkan oleh Perdana Menteri China Li Qiang dalam pertemuan dengan para eksekutif bisnis global di sela-sela Forum Pembangunan China.
Perdana Menteri China Li Qiang berbicara pada konferensi pers setelah sesi penutupan Kongres Rakyat Nasional (NPC), di Aula Besar Rakyat, di Beijing, 13 Maret 2023./Reuters
Perdana Menteri China Li Qiang berbicara pada konferensi pers setelah sesi penutupan Kongres Rakyat Nasional (NPC), di Aula Besar Rakyat, di Beijing, 13 Maret 2023./Reuters

Bisnis.com, JAKARTA – Demi mempercepat transisi menuju pertumbuhan berkualitas lebih tinggi, China akan mempertahankan tingkat pertumbuhan ekonomi di level tertentu.

Hal tersebut diungkapkan oleh Perdana Menteri China Li Qiang dalam pertemuan dengan para eksekutif bisnis global di sela-sela Forum Pembangunan China yang digelar di Beijing, Senin (27/3/2023).

Dilansir Reuters pada Senin (27/3), Li mengatakan pembangunan ekonomi global berada dalam periode yang kompleks dan negara-negara harus membangun konsensus dan memperkuat kerja sama.

Salah satu negara dengan ekonomi terkuat di dunia ini tentunya memiliki cara sendiri untuk memperluas pasarnya. Untuk mematangkan kepercayaan diri dan menstabilkan ekspektasi dalam menghadapi tantangan, upaya tersebut perlu untuk dilakukan.

“Di masa depan, sambil mempertahankan momentum pertumbuhan tertentu, ekonomi China akan mempercepat perubahan kualitas, efisiensi, dan kekuatan pendorong, serta berusaha mencapai pembangunan yang lebih berkualitas dan membuat kehidupan masyarakat menjadi lebih baik,” kata Li.

Dia menambahkan bahwa China akan terus memperluas pembukaan pasarnya terlepas dari bagaimana situasi internasional berubah.

Adapun Li menjelaskan bahwa China akan terhubung dengan aturan keuangan internasional berstandar tinggi untuk menciptakan lingkungan bisnis kelas satu yang berorientasi pasar, legal, dan internasional.

Target pertumbuhan ekonomi tahunan yang moderat sekitar 5 persen tahun ini telah ditetapkan oleh China setelah meleset dari target untuk tahun 2022.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper