Bisnis.com, JAKARTA – Kementerian BUMN menggelar rapat umum pemegang saham (RUPS) untuk menentukan pemisahan (split off) PT Indonesia Asahan Alumunium (Inalum) dengan holding tambang BUMN, Mining Industry Indonesia (Mind ID) hari ini, Selasa (21/3/2023).
Selama ini Inalum menjadi sebagai cangkang holding BUMN tambang, Mind ID. Namun, untuk memfokuskan bisnis Inalum, fungsi holding akan dipisah menjadi entitas tersendiri.
Rencana split off sebenarnya direncakan tahun lalu. Namun hingga tutup kuartal IV-2022 rencana itu tidak terealisasi. Padahal, rencana pemisahan usaha telah mendapatkan persetujuan dari pemerintah pada pertengahan tahun lalu.
Skemanya, setelah split off Inalum akan beroperasi mandiri sebagai perusahaan yang bergerak dalam bidang smelter aluminium. Adapun Mind ID menjadi entitas murni yang berfungsi sebagai induk investasi atau investment holding.
Seperti diketahui, Inalum adalah perusahaan pertama di Indonesia yang bergerak dalam bidang industri peleburan aluminium. Perusahaan kongsi Indonesia dengan Jepang itu diambil alih pemerintah pada 2013.
Kemudian, Inalum masuk dalam holding tambang bersama PT Antam Tbk, PT Bukit Asam Tbk., dan PT Timah Tbk. pada 29 November 2017. Selanjutnya, bersama PT Freeport Indonesia masuk dalam holding tambang Mind ID pada 17 Agustus 2019.
Baca Juga
Selain pemisahan usaha, agenda RUPS pada hari ini adalah penetapan direksi yang bakal Inalum dengan Mind ID. Rencananya rapat akan digelar pada pagi ini. Namun, mundur hingga sore hari nanti.
Teka-teki mengenai siapa yang bakal menjadi pemimpin holding setelah pemisahan usaha masih hangat diperbincangkan. Hendi yang saat ini menjabat Dirut Mind ID dikabarkan menjadi kandidat kuat holding tambang BUMN itu.
Berikut ini susunan direksi Mind ID (Inalum):
Dirut : Hendi Prio Santoso
Direktur Operasi dan Portofolio : Danny Praditya
Direktur Pengembangan Usaha : Dilo Seno Widagdo
Direktur Keuangan : Devi Pradnya Paramita
Direktur Hubungan Kelembagaan Dany Amrul Ichdan