Bisnis.com, JAKARTA – Kementerian Perhubungan (Kemenhub) mempersiapkan lebih dari 509 rangkaian kereta api (KA) per harinya selama masa angkutan mudik Lebaran 2023.
Direktur Lalu Lintas dan Angkutan Kereta Api Ditjen Perkeretaapian Kemenhub Djarot Tri Wardhono menjelaskan pihaknya telah menyiapkan sebanyak 509 rangkaian kereta per harinya selama musim angkutan Lebaran 2023.
Secara terpeinci, sebanyak 453 kereta per hari akan disiapkan untuk operasional angkutan Lebaran sebagai kereta reguler. Sementara itu, 56 unit lainnya disiapkan sebagai kereta tambahan untuk mengantisipasi lonjakan jumlah penumpang selama masa mudik.
Kereta yang dipersiapkan tersebut terdiri dari KA yang dimiliki oleh PT KAI, termasuk KA Ekonomi Lokal Merak, Prambanan Ekspres, KA Lokal Daop 2, KA Lokal Daop 8 yang dikelola oleh PT Kereta Commuter Indonesia (KCI), serta KA Bandara Yogyakarta yang kelola oleh PT Railink.
Djarot mengatakan, jumlah kereta ini meningkat 25 unit dibandingkan dengan masa libur Natal/Tahun Baru 2023. Saat itu, Kemenhub mempersiapkan 484 kereta api.
“Untuk tiket kereta tambahan memang nanti ada beberapa yang masih melihat kondisi dulu,” katanya dalam acara diskusi Kesiapan Penyelenggaraan Angkutan Lebaran 2023, Kamis (16/3/2023).
Baca Juga
Adapun, dari sisi kapasitas Djarot mengatakan pihaknya menyiapkan 315.297 tempat duduk per harinya selama masa angkutan Lebaran 2023. Jumlah tersebut lebih tinggi 145 persen dibandingkan kapasitas kereta pada masa angkutan Lebaran 2022 sebanyak 216.608 kursi per hari.
Dia menambahkan, jumlah kursi yang disiapkan pada angkutan Lebaran 2023 mendekati angka pada musim Lebaran 2019 lalu.
Sementara itu, rata-rata jumlah perjalanan kereta api per hari selama masa angkutan Lebaran 2023 diprediksi pada kisaran 1.684 perjalanan per harinya. Djarot mengatakan, angka tersebut lebih tinggi sekitar 9 persen dibandingkan catatan pada angkutan Lebaran 2022 sebanyak 1.156 perjalanan per hari.
Untuk memastikan kelancaran perjalanan selama musim angkutan Lebaran 2023, Kemenhub juga telah memetakan titik rawan yang ada pada 9 daerah operasi dan 4 divisi regional di Pulau Jawa dan Pulau Sumatera.
Titik – titik rawan tersebut terbagi atas beberapa risiko perjalanan, yakni banjir, longsor, ambles, dan lainnya.
“Titik rawan ini akan selalu kami monitor dan dipantau selama masa angkutan Lebaran,” katanya.