Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Elon Musk Berniat Membeli Bank Kolaps SVB dan Disulap Jadi Digital

Silicon Vallet Bank mengalami krisis modal dan gagal mendapatkan tambahan dana dalam 48 jam terakhir.
Ilustrasi logo Twitter dan foto Elon Musk./Reuters-Dado Ruvic
Ilustrasi logo Twitter dan foto Elon Musk./Reuters-Dado Ruvic

Bisnis.com, JAKARTA — Chief Eksekutif Officer (CEO) Twitter Elon Musk menyoroti kasus bangkrutnya Silicon Valley Bank (SVB). Dia membuka diri untuk mengakusisi SVB dan mengubahnya menjadi bank digital.

Hal tersebut merupakan reaksi singkat dari gagasan salah satu investor Tesla. "Saya pikir Twitter harus membeli SVB dan menjadi bank digital," cuit salah seorang pendiri dan CEO Razer Min-Liang Tan, sebagaimana dilansir dari Insider pada Minggu (12/3/2023).

Cuitan tersebut mendapat respons cepat dari Elon Musk dengan membalas "Saya terbuka untuk ide tersebut".

Pengguna Twitter lainnya mendukung ide Musk dan mengatakan bahwa hal tersebut adalah kesempatan yang sangat luar biasa.

Meski demikian, ada pengguna juga yang kurang setuju terkait gagasan itu, lantaran khawatir akan mengancam nilai saham Tesla kembali.

"Membeli SVB dan menjual saham Tesla senilai US$20 miliar lagi? Tidak, terima kasih," kritik salah satu pengguna Twitter, Sanjay.

Seperti diketahui, Silicon Valley Bank (SVB) ditutup oleh otoritas berwenang California, Amerika Serikat (AS) Jumat (10/3/2023), waktu setempat. Keputusan ini dilakukan setelah saham bank ini anjlok 66 persen pada perdagangan permarket.

Silicon Valley Bank adalah bank pertama yang diasuransikan oleh Federal Deposit Insurance Corporation (FDIC) yang mengalami kegagalan dalam lebih dari dua tahun. Terakhir perusahaan yang mengalami kondisi serupa adalah Almena State Bank pada Oktober 2020.

Dilansir dari Reuters pada Minggu (12/3/2023), Bank terbesar di Silicon Valley ini mengalami krisis modal dan gagal mendapatkan tambahan dana dalam 48 jam.

Silicon Valley Bank memiliki total aset sekitar US$209 miliar atau sekitar Rp3.197,7 triliun (estimasi kurs Rp15.300 per dolar AS) dan total deposito sekitar US$175,4 miliar atau Rp2.683,62 triliun, terhitung per 31 Desember 2022.

Kantor pusat dan semua cabang Silicon Valley Bank akan dibuka kembali pada 13 Maret 2023 dan semua deposan yang diasuransikan akan memiliki akses penuh ke simpanan yang diasuransikan selambat-lambatnya pada Senin pagi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper