Bisnis.com, JAKARTA – Kinerja penjualan eceran pada Februari 2023 diperkirakan tumbuh positif dari kontraksi pada bulan sebelumnya.
Berdasarkan Survei Penjualan Eceran Bank Indonesia (BI), Indeks Penjualan Riil (IPR) pada Februari 2023 tercatat sebesar 205,2, tumbuh sebesar 2,6 persen secara tahunan (year-on-year/yoy), dari kontraksi bulan sebelumnya -0,6 persen yoy.
“Kinerja penjualan eceran secara tahunan diperkirakan meningkat pada Februari 2023. Hal tersebut tercermin dari IPR Februari 2023 sebesar 205,2, atau tumbuh 2,6 persen yoy, lebih baik dibandingkan dengan bulan sebelumnya yang berada pada fase kontraksi,” kata Direktur Departemen Komunikasi BI Fadjar Majardi dalam keterangan resmi, Kamis (9/3/2023).
Dia menjelaskan kinerja penjualan eceran yang positif tersebut didorong oleh pertumbuhan Kelompok makanan, minuman, dan tembakau, serta subkelompok sandang yang masing-masing tercatat meningkat sebesar 5,0 persen dan 10,8 persen yoy.
Sementara itu, kelompok yang tercatat masih mengalami kontraksi yaitu kelompok suku cadang aksesori sebesar -0,8 persen yoy, perlengkapan rumah tangga lainnya -8,3 persen yoy, dan bahan bakar kendaraan bermotor -8,8 persen yoy.
Secara bulanan, Fadjar menyampaikan bahwa penjualan eceran diperkirakan menunjukkan perbaikan meski masih berada pada fase kontraksi sebesar 1,4 persen (month-to-month/mtm).
Baca Juga
Perbaikan penjualan eceran terutama terjadi pada Kelompok peralatan informasi dan komunikasi, serta subkelompok sandang dengan kontraksi yang mengecil, masing-masing sebesar -6,3 persen mtm dan -1,5 persen mtm.
Penjualan yang membaik ini sejalan dengan strategi promosi yang dilakukan pedagang ritel sehingga mendorong permintaan masyarakat.
Sejalan dengan itu, kelompok bahan bakar kendaraan bermotor tercatat sedikit meningkat, sebesar 0,3 persen mtm, sejalan dengan peningkatan permintaan di dalam negeri.
Secara spasial, penjualan eceran diperkirakan meningkat pada sebagian kota cakupan survei. Secara tahunan, peningkatan terjadi di Manado sebesar 44,7 persen yoy, diikuti Surabaya 6,5 persen, dan Jakarta 8,5 persen.
Sementara itu, kota lain yang tercatat masih tumbuh positif namun melambat, diantaranya Medan sebesar 33,6 persen yoy, Banjarmasin 14,5 persen yoy, dan Makassar 10,0 persen yoy.
Secara bulanan, sejumlah kota mengalami perbaikan penjualan, tertinggi di Manado sebesar 3,6 persen mtm, diikuti Surabaya 0,8 persen mtm, dan Banjarmasin 0,1 persen mtm.