Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Alasan di Balik Railink Lepas KA Bandara ke PT KCI

PT Railink menjelaskan alasan di balik keputusan lepas KA Bandara Soekarno-Hatta ke PT KCI.
Kereta Api Bandara melintas di jalur perlintasan kereta di Tangerang, Banten, Senin (19/3/2019)./Bisnis-Jody Kinarwan
Kereta Api Bandara melintas di jalur perlintasan kereta di Tangerang, Banten, Senin (19/3/2019)./Bisnis-Jody Kinarwan

Bisnis.com, JAKARTA – PT Railink angkat bicara terkait alasan perusahaan lepas operasional KA Bandara Soekarno-Hatta ke PT Kereta Commuter Indonesia (KCI) atau KAI Commuter.

Direktur Utama PT Railink Porwanto Handry Nugroho menjelaskan pengalihan operasi KA Bandara Soekarno-Hatta dilakukan agar layanan tersebut dapat terintegrasi lebih baik dengan jaringan kereta KRL Commuter Line Jabodetabek.

Porwanto mengatakan, Railink sangat mendukung keinginan pemerintah terkait integrasi antar moda untuk peningkatan pelayanan dan kemudahan masyarakat dalam menggunakan transportasi di Jabodetabek.

"Kami harus siap membantu hal tersebut dengan menyerahkan operasional dan pelayanan Kami selama ini kepada KAI Commuter," katanya pada Senin (6/3/2023).

Sejak hadir pada awal 2018, KA Bandara Soekarno-Hatta bertujuan untuk mengurangi kemacetan serta mempermudah masyarakat melakukan perjalanan dari dan menuju menuju Bandara Soekarno-Hatta maupun sebaliknya.

Namun, Porwanto menuturkan kehadiran KA Bandara Soekarno-Hatta untuk turut mengurai kemacetan di Jakarta belum sempurna jika tidak didukung oleh integrasi dengan moda transportasi lainnya.

Rencana ini sesuai dengan imbauan pemerintah untuk mewujudkan transportasi umum yang terintegrasi, khususnya bagi masyarakat di kawasan Jabodetabek.

Dia menambahkan proses pengalihan operasional KA Bandara Soekarno-Hatta ke KAI Commuter telah dimulai sejak penandatanganan dokumen secara resmi pada 30 Desember 2022.

Saat ini, pengoperasian KA Bandara Soekarno-Hatta masih berada dalam tahap transisi. PT Railink dan KAI Commuter terus melakukan rekonsiliasi dan serah terima secara bertahap.

"Masa peralihan ini diperkirakan rampung pada akhir Maret mendatang," imbuhnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper