Bisnis.com, BANDUNG - Menteri PUPR Basuki Hadimuljono menyebut efektivitas pengelolaan banjir di wilayah hulu Sungai Citarum berada di atas 80 persen. Namun, Kementerian PUPR berencana meningkatkannya lagi jadi 100 persen.
Naiknya efektivitas ke level 80 persen sendiri, sebenarnya, terjadi seiring pengadaan infrastruktur pendukung seperti kolam retensi, sodetan (floodway), serta polder yang dibangun pada sejumlah wilayah hulu Citarum.
Beberapa infrastruktur pendukung tersebut diantaranya adalah Kolam Retensi Andir, Kolam Retensi Cieunteung dan Sodetan Cisangkuy yang diresmikan oleh Presiden Joko Widodo Minggu (5/3/2023).
"Dengan kondisi sekarang 81 persen area sudah terkendali banjirnya. Saat ini area yang tersisa tinggal 72 hektare," kata Basuki dalam Acara Peresmian Infrastruktur di Kolam Retensi Andir, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Minggu (5/3).
Basuki mencontohkan, kehadiran Floodway Cisangkuy dapat mengatasi masalah banjir yang kerap terjadi di wilayah Dayeuhkolot. Dia mengatakan sodetan tersebut dapat menampung air hingga 230 meter kubik per detik sehingga air yang dialirkan ke sungai sekitarnya akan menurun hingga 5 meter kubik per detik.
Untuk meningkatkan efektivitas pengendalian banjir mencapai 100 persen, Kementerian PUPR akan membangun 2 kolam retensi tambahan di wilayah Cibugel dan Cigede. Dia mengatakan proses konstruksi kedua kolam retensi tersebut akan dimulai tahun ini.
Basuki mengatakan proyek kedua kolam tersebut tengah masuk dalam tahap tender dan akan segera digarap. Basuki menargetkan pengerjaan kedua kolam retensi tersebut dapat selesai pada 2023.
"Mudah-mudahan setelah 2 kolam retensi ini selesai pengendalian banjirnya semakin efektif. Makanya pada tahun ini juga kami sudah menggarap hilir Citarum," pungkasnya.