Bisnis.com, SOLO – Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati bersama Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, serta Walikota Solo Gibran Rakabuming Raka akan meninjau proyek strategis nasional (PSN) Tol Solo-Yogyakarta-Kulonprogo pada hari ini, Senin (27/2/2023).
Tol Solo-Yogyakarta-Kulonprogo, merupakan aset negara tersebut, rencananya akan mulai difungsionalkan pada masa mudik Lebaran 2023 mendatang.
“Untuk memastikan arus keluar dan masuk, menjadikan sumbatan atau tidak, harapan kami mudah-mudahan lebaran bisa digunakan sehingga membantu masyarakat tidak macet-macetan,” ujar Direktur Utama Lembaga Manajemen Aset Negara (LMAN) Basuki Purwadi, Minggu (26/2/2023).
Basuki menjelaskan, rencananya sekitar 3-6 kilometer (km) dari 42,37 km Seksi 1 Kartasura-Purwomartani (Colomadu-Delanggu) akan rampung dan dapat digunakan selama masa mudik Lebaran 2023.
Seksi 1 rencananya akan rampung seluruhnya pada akhir 2023 atau kuartal 1/2024. Bila Seksi 1 rampung, nantinya waktu perjalanan Solo menuju Yogyakarta dapat di tempuh hanya dalam 30 menit.
Di sisi lain, Basuki menyampaikan pengadaan lahan masih terus berjalan dilakukan secara bertahap. Saat ini pengadaan lahan untuk Seksi 1 Kartasura-Purwomartani telah terlaksana 93 persen. Sementara Seksi 2 Purwomartani-Gamping telah 73 persen.
“Poinnya adalah sudah tidak ada kendala untuk konstruksi karena tanahnya sudah siap,” jelasnya.
Total pendanaan untuk pengadaan lahan Jalan Tol Solo-Yogyakarta-Kulonprogo sejak awal hingga per 17 Februari 2023 telah mencapai sekitar Rp5,9 triliun.
Basuki menyebutkan saat ini pun telah ada dana sebesar Rp474 miliar, yang sudah disetujui Menkeu Sri Mulyani, yang siap disalurkan untuk pengadaan lahan.
Sebagai informasi, dibangunnya jalan tol yang menghubungankan antara Provinsi Jawa Tengah dengan DI Yogyakarta ini diharapkan akan semakin memperlancar konektivitas perekonomian masyarakat baik dari sektor industri, barang, dan jasa karena akan tersambung dengan Tol Trans Jawa ruas Semarang-Solo.
Selain itu juga meningkatkan aksesibilitas menuju kawasan pariwisata di sekitar wilayah Pulau Jawa bagian selatan seperti Destinasi Pariwisata Super Prioritas (DPSP) Borobudur.