Bisnis.com, JAKARTA - PT Chandra Asri Petrochemical Tbk mendorong pemangku kepentingan untuk mendukung pemanfaatan limbah plastik menjadi material yang berguna.
Salah satu bentuk pemanfaatan itu adalah penggunaan material sampah plastik sebagai bahan campuran aspal yang bisa memperkokoh konstruksi jalan.
Direktur Legal, External Affairs, and Circular Economy Chandra Asri, Edi Rivai mengatakan pemanfaatan limbah plastik sebagai bahan campuran aspal itu sudah diinisiasi oleh pihaknya sejak 2018 silam.
Saat ini teknologi tersebut mulai diaplikasikan oleh berbagai pihak, salah satunya Pemerintah Kabupaten Garut, Jawa Barat.
“Kami menargetkan pada 2023 ini, panjang jalanan yang menggunakan material campuran plastik pada aspal mencapai 100 km,” ujarnya dalam diskusi bertajuk “Pemanfaatan Sampah Plastik Low-Value Untuk Infrastruktur yang Berkelanjutan”, Selasa (21/2/2023).
Dia melanjutkan, momentum peringatan Hari Sampah Nasional ini dimanfaatkan oleh pihaknya untuk menekankan kembali pentingnya kolaborasi multipihak untuk mengentaskan permasalahan sampah di Indonesia.
Baca Juga
Bersama para mitra, Chandra Asri, katanya, terus berupaya membangun rantai pasok terbaik untuk mendukung implementasi program aspal plastik sebagai salah satu inisiatif ekonomi sirkular kami.
Program aspal plastik ini juga menjadi medium pihaknya untuk memberikan nilai dan mendorong pengelolaan sampah plastik low-value sekaligus membantu pemerintah dan pemangku kepentingan terkait dalam penyediaan infrastruktur berkelanjutan bagi masyarakat.
Dia menguraikan, pemanfaatan sampah plastik low-value untuk pengaspalan jalan juga sudah dilakukan di beberapa kota besar di Indonesia.
Berdasarkan penelitian Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), penambahan sampah plastik low-value jenis kresek terbukti dapat meningkatkan stabilitas jalan hingga 40 persen.
Salah satu daerah yang telah sukses mengimplementasikan jalan aspal plastik adalah Kabupaten Garut.
Berkolaborasi dengan Chandra Asri dan Yayasan Bakti Barito, Pemerintahan Kabupaten Garut berkomitmen untuk menerapkan jalan aspal plastik sepanjang 50 km pada tahun 2022 hingga 2023.
Sekretaris Dinas PUPR Kabupaten Garut, Asep Oo Kosasih menyambut baik terjalinnya sinergi antara Pemerintah dan mitra di sektor swasta untuk bersama-sama menciptakan solusi guna mengurai permasalahan sampah sekaligus membangun infrastruktur yang mumpuni.
Program aspal plastik ini, katanya, meski lebih mahal dari aspal biasa namun masa pemeliharaannya jadi lebih panjang yakni 7 tahun dibandingkan dengan aspal biasa yang dalam 5 tahun harus diperbaharui kembali.
Dengan demikian, tuturnya, aspal plastik dapat meningkatkan efisiensi anggaran pemeliharaan karena stabilitas jalan yang meningkat hingga 40% sehingga jalan tidak mudah retak dan dapat digunakan lebih lama dibandingkan aspal konvensional.
Sementara itu, Wakil Ketua Asosiasi Daur Ulang Plastik Indonesia (Adupi), Justin Wiganda melihat potensi yang besar dari skema ini.
“Pemanfaatan sampah plastic low-value ini juga dapat meningkatkan jumlah bahan baku daur ulang plastik yang terkumpul, meningkatkan nilai ekonomi sampah plastik serta mendorong pertumbuhan industri daur ulang dalam negeri,” ucapnya.
Adupi, tuturnya, siap berkolaborasi dengan pemangku kepentingan lain untuk memberi kontribusi besar untuk mempercepat implementasi ekonomi sirkular dalam bidang plastik di Indonesia.