Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bos Disney Berencana PHK 7.000 Demi Hemat Rp83 Triliun

Walt Disney akan melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) demi menghemat biaya US$5,5 miliar atau Rp83 triliun. 
Walt Disney/ilustrasi
Walt Disney/ilustrasi

Bisnis.com, JAKARTA- Walt Disney akan melakukan restrukturisasi secara besar-besaran dnegan memangkas 7.000 pekerja atau 3,6 persen dari tenaga kerja total saat ini.

Direktur Utama The Walt Disney Company, Bob Iger yang baru diangkat itu akan segera melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) demi menghemat biaya US$5,5 miliar atau Rp83 triliun. 

Dikutip dari Bloomberg, Kamis (9/2/2023) pengurangan biaya tersebut mencakup pemotongan biaya US$3 miliar atau Rp45 triliun dari anggaran film dan acara TV dan sisanya di bidang yang tidak terkait dengan konten. 

"Sekitar US$1 miliar [Rp15 triliun] dari penghematan sudah dilakukan," kata Iger pada hari Rabu dalam panggilan konferensi dengan investor, dikutip Kamis (9/2/2023). 

Penghematan tersebut disebut dapat membuat bisnis streaming-nya yakni Disney+ lebih menguntungkan. Langkah-langkah tersebut juga termasuk janji untuk mengembalikan dividen bagi pemegang saham.

Hal tersebut menjawab beberapa kritik dari investor aktivis Nelson Peltz bahwa 'Mouse House' itu terlalu banyak mengeluarkan uang untuk streaming. Adapun, saham Disney naik 4,7 persen menjadi US$117,22 dalam perdagangan setelah jam kerja.

"Kami senang Disney mendengarkan," kata juru bicara Trian Group Peltz dalam sebuah pernyataan Rabu malam.

Sementara itu, laporan Reuters menyebutkan, rencana pemangkasan biaya dibarengi dengan kembalinya kekuasaan kepada eksekutif kreatif. Sebab, perusahaan akan merestrukturisasi menjadi tiga segmen yakni unit hiburan yang mencakup film, televisi, dan streaming, lalu unit ESPN yang berfokus pada olahraga dan taman, pengalaman, serta produk Disney.

"Reorganisasi ini akan menghasilkan pendekatan yang lebih hemat biaya dan terkoordinasi untuk operasi kami. Kami berkomitmen untuk bekerja secara efisien, terutama di lingkungan yang menantang," kata Iger kepada analis melalui telepon konferensi.

Iger mengatakan streaming tetap menjadi prioritas utama Disney. Dia mengatakan perusahaan akan lebih fokus pada merek dan waralaba inti kami dan menyusun konten hiburan umum kami secara agresif.

Lebih lanjut, dia akan meminta direksi perusahaan untuk mengembalikan dividen pemegang saham pada akhir tahun. Chief Financial Officer, Christine McCarthy mengatakan dividen awal kemungkinan akan menjadi sebagian kecil dari tingkat pra-COVID dengan rencana untuk meningkatkannya dari waktu ke waktu.

Peltz, yang sedang mencari kursi di dewan Disney, telah menganjurkan pemulihan dividen pada tahun fiskal 2025.

"Menurut saya, Disney sudah melakukan banyak hal yang diminta Nelson Peltz, meski belum tentu sebagai tanggapan atas tekanan darinya," kata Paul Verna, analis utama di Insider Intelligence.

Iger mengatakan, perusahaan tidak dalam pembicaraan untuk spin-off ESPN, yang akan terus dipimpin oleh Jimmy Pitaro. Eksekutif TV Dana Walden dan kepala film Alan Bergman akan memimpin divisi hiburan.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Kahfi
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper