Bisnis.com, JAKARTA — Pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2022 berhasil kembali ke tren 5 persen tepatnya 5,31 persen, setelah sempat terkoreksi akibat pandemi Covid-19. Kinerja itu berada di atas konsensus proyeksi para ekonom.
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Margo Yuwono menjelaskan bahwa realisasi pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2022 berhasil kembali ke tren sebelum pandemi Covid-19, yakni di kisaran 5 persen. Hal tersebut menunjukkan kondisi pemulihan ekonomi yang berjalan baik.
"Pertumbuhan ekonomi Indonesia secara kumulatif pada 2022 sebesar 5,31 persen," ujar Margo saat konferensi pers, Senin (6/2/2023).
Pertumbuhan ekonomi Indonesia sempat terkoreksi menjadi -2,07 persen pada 2020, ketika pandemi Covid-19 mulai merebak. Lalu, pada 2021 terjadi pemulihan sehingga pertumbuhan ekonomi mencapai 3,69 persen.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyatakan bahwa pemerintah memproyeksikan pertumbuhan ekonomi 2022 di 5,3 persen. Ternyata, realisasinya sejalan dengan perkiraan pemerintah, bahkan lebih tinggi 0,01 persen.
Bukan hanya itu, realisasi pertumbuhan ekonomi 2022 pun berada di atas konsensus proyeksi para ekonom. Berdasarkan data Bloomberg, terdapat 30 lembaga yang merilis proyeksi pertumbuhan ekonomi 2022, dengan rata-rata proyeksi 4,89 persen.
Baca Juga
Proyeksi tertinggi pertumbuhan ekonomi 2022 berada di 6,2 persen dan yang terendah 3,3 persen, lalu nilai tengah atau median berada di 4,92 persen. Nilai rata-rata, median, dan keseluruhan proyeksi menggambarkan keyakinan ekonom bahwa akan terjadi kenaikan pertumbuhan ekonomi secara tahunan.
Dari 30 lembaga yang mempublikasikan proyeksinya, hanya dua lembaga yang memperkirakan pertumbuhan ekonomi 2022 sama dengan atau lebih dari proyeksi pemerintah. Terdapat tiga lembaga yang proyeksinya lebih kecil dari pemerintah tetapi cukup mendekati, yakni di 5,23 persen, 5,21 persen, dan 5,10 persen.