Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Perusahaan China dan Afiliasi OMRE di Balik Proyek KEK Kura-Kura Bali, Bawa Devisa Rp477 Triliun

Pemerintah memproyeksikan Kawasan Ekonomi Khusus Kura-Kura Bali mampu menghasilkan devisa Rp477 triliun hingga 2052. Terdapat kongsi dengan perusahaan China.
Proyek kawasan ekonomi khusus (KEK) Kura Kura Bali./Tangkap Layar
Proyek kawasan ekonomi khusus (KEK) Kura Kura Bali./Tangkap Layar

Bisnis.com, JAKARTA – Pemerintah memproyeksikan Kawasan ekonomi khusus (KEK) Kura-Kura Bali mampu meraup devisa Rp477 triliun hingga periode 2052.   

Menteri Koodinator bidang Perekonomian Airlangga Hartarto memproyeksikan kawasan ekonomi khusus ini membutuhkan investas Rp104 triliun, nantinya dapat menyerap hingga 99.853 tenaga kerja.i 

“Total investasi yang bisa dicapai Rp104 trilun dalam 30 tahun ke depan, penyerapannya 99.853 sampai 2052,” ujarnya dalam keterangan resmi, Sabtu (4/2/2023).

KEK Kura-Kura Bali akan mengembangkan kegiatan pariwisata luxury berkelas internasional yang diantaranya berupa Kawasan Marina Terintegrasi, centre for exellence for education and tech park, serta lifestyle wellness center.

Laman perusahaan menyebutkan kawasan ini 500 meter dari pelabuhan Benoa.  Pengembang KEK Kura-Kura Bali adalah PT Bali Turtle Island Development. Perusaan ini memiliki pemegang saham dalam pengumuman terakhir di Beritanegara yakni Goodwill Property Investment Limited yang beralamat di Hong Kong, China dan Trisarana Adikreasi. Entitas terakhir merupakan cucu usaha dari PT Manning Development.  

PT Manning Development adalah perusahaan yang menjadi pemegang saham PT Indonesia Prima Property Tbk. (OMRE). Prospektuskan rights issue OMRE menyebut pemilik manfaat terakhir adalah Husni Ali dan Tommy Gozali yang juga presiden direktur dan komisaris perusahaan. 

Pemerintah juga mencanangkan rencana jangka pendek untuk KEK Kura-Kura Bali untuk 5 tahun ke depan dengan total investasi hingga Rp12 triliun.

“Dalam jangka pendek, lima tahun pertama, kami berharap investasi Rp12 triliun, lapangan pekerjaan sekitar 5.000 [orang],” tambahnya.

Airlangga berharap hadirnya KEK Kura-Kura Bali yang belum lama ini diresmikan dapat melengkapi KEK Sanur dan membuat ekonomi Bali menjadi lebih kuat.

Selain itu, kedua KEK tersebut juga menjadi alternatif bagi ekonomi Bali di samping mengandalkan pariwisata dari mancanegara.

Pasalnya, pada masa pandemi Covid-19 atau pada 2020, ekonomi Bali mengalami kontraksi atau -9,31 persen dibanding periode tahun sebelumnya. Pelambatan tersebut semakin berkurang memasuki 2021, meski masih mencatat -2,47 persen. Baru memasuki 2022, pertumbuhan ekonomi mencatat kinerja positif.

“Tentu kawasan ekonomi ini diharapkan melengkapi kawasan ekonomi kesehatan yang ada di Sanur. Oleh karena itu, Bali salah satu provinsi yang dapat dua KEK, dan dua-duanya menunjang industri pariwisata. Diharapkan dengan adanya dua KEK ini, ekonomi Bali menjadi lebih sustain,” kata Airlangga.

Pemerintah melalui Dewan Nasional KEK telah resmi menetapkan Kura-Kura Bali menjadi KEK, namun masih menunggu kehadiran Peraturan Pemerintah (PP) untuk Kawasan tersebut.

Dengan bertambahnya KEK Kura-Kura Bali, maka jumlah KEK saat ini resmi menjadi 20 titik, yaitu terdiri dari 10 KEK Industri dan 10 KEK Pariwisata.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper