Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Tawarkan Segudang Insentif, Jokowi Yakin Tesla Bakal Investasi di Indonesia

Indonesia telah ‘merayu’ Tesla untuk berinvestasi untuk membangun pabrik baterai baterai dan mobil listrik sejak tahun 2020.
Presiden RI Jokowi bertemu Elon Musk di pabrik SpaceX di Boca Chica, Amerika Serikat pada Sabtu (14/05/2022)/BPMI Setpres
Presiden RI Jokowi bertemu Elon Musk di pabrik SpaceX di Boca Chica, Amerika Serikat pada Sabtu (14/05/2022)/BPMI Setpres

Bisnis.com, JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) yakin produsen mobil listrik Tesla Inc berinvestasi membangun fasilitas produksi di Indonesia setelah menawarkan berbagai insentif, mulai dari keringanan pajak hingga konsesi penambangan nikel.

Indonesia telah ‘merayu’ Tesla untuk berinvestasi untuk membangun pabrik baterai baterai dan mobil listrik sejak tahun 2020, berbekal cadangan nikel yang melimpah sebagai bahan baku baterai mobil listrik.

Dilansir dari Reuters pada Rabu (1/2/2023), Jokowi melakukan dua kali pembicaraan dengan CEO Tesla Elon Musk saat bertemu langsung dengan Elon di fasilitas SpaceX di Texas tahun lalu dan melalui sambungan telepon untuk mendapatkan kesepakatan.

"Saya mengatakan kepadanya bahwa jika Anda berinvestasi di Indonesia, saya akan memberikan (izin pertambangan) konsesi nikel," kata Jokowi seperti dikutip Reuters.

Pemerintah Indonesia juga menawarkan sejumlah insentif lainnya, termasuk keringanan pajak dan skema subsidi pembelian mobil listrik untuk membangun pasar bagi Tesla di Indonesia.

Jokowi mengatakan bahwa para menterinya sedang menyelesaikan skema subsidi kendaraan listrik. Dia yakin Indonesia memiliki keunggulan dibandingkan negara-negara lain yang mungkin dipertimbangkan oleh Tesla untuk investasi karena memiliki cadangan nikel terbesar dan pasar domestik yang besar.

Jokowi mengatakan bahwa keputusan investasi dan penambangan nikel ada di tangan Tesla dan menyatakan bahwa Indonesia terbuka untuk investasi di bidang baterai mobil listrik dan rantai pasokan mobil listrik.

"Jika mereka ingin memulai dari baterai mobil listrik, tidak masalah," tambahnya.

Tesla belum memberikan komentar mengenai pernyataan Jokowi. Seperti diketahui, Tesla sedang mencari pusat manufaktur tambahan. Perusahaan saat ini memproduksi mobil listrik di empat lokasi, yaitu di Fremont, California; Shanghai; Austin, Texas dan di luar Berlin.

Analis memperkirakan bahwa Tesla perlu membangun tujuh atau delapan pabrik besar lagi untuk memenuhi target penjualan 20 juta kendaraan listrik pada tahun 2030.

Selain Indonesia, Korea Selatan, Kanada, dan Meksiko telah berlomba-lomba mengajak Tesla untuk berinvestasi di bidang manufaktur.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper